KAMI Diingatkan Jangan Kebablasan Sampaikan Pendapatnya
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendeklarasikan diri di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8). Foto: MP/Ponco
Merahputih.com - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) diingatkan tidak melewati batas yang sudah ditentukan dalam menyuarakan pendapatnya.
“Saya pikir begini bahwa hak mengemukakan pendapat itu memang dijamin oleh undang-undang asal tidak kebablasan, kan gitu,” ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/8).
Baca Juga:
Massa Tandingan Tolak Deklarasi KAMI, Polisi Bikin Dua Lapis Barikade
Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan Keuangan (Korekku) ini mengingatkan agar apa yang dilakukan KAMI harus sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
Jika itu dipenuhi, dia mempersilakan para tokoh masyarakat untuk menyuarakan kritiknya terhadap pemerintah karena, menyampaikan hak dan pendapat dijamin oleh konstitusi.
“Nah sepanjang itu sesuai dengan koridor yang berlaku, saya pikir silahkan saja para tokoh masyarakat untuk kemudian membuat kritik membangun terhadap pemerintah,” jelasnya.
DETIKDETIK deklarasi KAMI di TuProk. Semoga lancar tak ada yg ganggu-ganggu. Insya Allah... pic.twitter.com/qECOdkgqPp
— ADHIE M MASSARDI (@AdhieMassardi) August 18, 2020
“Dan kami pikir hal yang dijamin oleh undang-undang itu bisa saja dilaksanakan tetapi, dengan koridor dan parameter tertentu,” sambung mantan Anggota Komisi III DPR ini.
Politikus Gerindra itu tak mempermasalahkan adanya deklarasi gerakan KAMI yang digerakkan sejumlah tokoh. Namun, harus sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada.
"Saya pikir begini, bahwa hak mengemukakan pendapat itu memang dijamin UU, asal tidak kebablasan, kan sepanjang itu sesuai dengan koridor yang berlaku," kata Dasco.
Dalam deklarasi KAMI, Gatot Nurmantyo sempat membeberkan sejumlah masalah di Indonesia yang perlu diatasi. Salah satunya, Gatot menyinggung dirinya sempat mengingatkan soal ancaman senjata biologis massal.
Baca Juga:
"Tiga tahun lalu, 24 Oktober 2017, sesaat setelah pembukaan konferensi internasional The Table Top Exercise untuk Global Head Security, saat itu saya bilang kita patut mewaspadai adanya ancaman senjata biologis massal dan diciptakan untuk melumpuhkan negara lain dan berpotensi menciptakan epidemi," kata Gatot.
Saat ini, Indonesia memang sedang menghadapi pandemi virus corona. Namun, yang ia menilai pemerintah belum maksimal menanangi pandemi COVID-19. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pimpinan DPR Sidak Pabrik Ban Michelin Bahas Dugaan PHK Sepihak
Dasco Terima Kunjungan Abu Bakar Ba'asyir di DPR, Apa Saja yang Dibahas?
Dasco Buka Alasan MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Keponakan Prabowo
DPR Wajibkan Laporan Reses via Aplikasi, Anggota Mangkir Terancam Sanksi
Polemik Anggaran Reses Naik 2 Kali Lipat, Dasco Ungkap Anggota DPR Masih Sering Nombok
DPR Siapkan Aplikasi Digital untuk Tingkatkan Transparansi Kegiatan Reses
Dasco Luruskan Isu Dana Reses DPR Naik Jadi Rp 756 Juta, Disebut cuma Penyesuaian
Dasco Dorong Pemerintah untuk Perhatikan Kondisi Bangunan Tua Pesantren demi Keselamatan Santri
Dasco Pastikan Tim Reformasi Bentukan Kapolri Bukan Bentuk Pembangkangan
Dasco Sudah Lihat Foto Prabowo di Baliho Israel, tapi Belum Bisa Kasih Kesimpulan