Kalem di Masa Kelam bersama KALMnesia


Di masa pandemi, kesehatan mental tetap dijaga. (foto: pixabay/dzseeah)
PANDEMI yang sedang melanda seluruh dunia membuat kita berada di situasi yang serbatidak pasti. Mulai dari ketidakpastian kualitas hidup yang sehat, hubungan asmara hingga ketidakpastian dalam pekerjaan. Berbagai ketidakpastian tersebut tentu saja membuat kita semua merasa insecure dan cemas. Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober menjadi sarana yang tepat untuk mulai melindungi diri kita dari berbagai 'serangan mental' akibat pandemi COVID-19.
Platform konseling daring, KALM, merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia dengan membantu semua orang agar tetap tenang di masa pandemi. Dengan tema Tetap kalem di masa kelam, KALM mengadakan ajang daring berupa webinar, workshop, dan wellness sessions. Serunya lagi, seluruh rangkaian acara diisi orang-orang yang pakar di bidangnya.
BACA JUGA:
Sesi A Letter to My Inner Child yang diisi psikolog klinis Wenny Aldina dan Chief Psychologist and Co-Founder of KALM Karina Negara dimulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Di sesi wellness session ini, hadir pula Gamaliel Tapiheru memberi afirmasi positif kepada hadirin. Lalu dilanjutkan sesi Love Yourself First oleh Certified Meditation Instructor of The Golden Space Indonesia, Bagia Arif Saputra. Selanjutnya peserta seru-seruan menggambar di sesi Therapeutic Art Doodling yang dibawakan oleh Art Psychoterapist, Cindy Harjatanaya, MA dan Psikolog Klinis, Theresia Michelle. Pada sesi ini, kita bisa memaknai setiap coretan yang kita buat saat di situasi tertentu.

Berikutnya ada Grow in The Dark, Menghadapi Ketidakpastian Karir dan Hidup oleh Founder & CEO of Wahyoo Group dan Armita Hutagalung, CEO of ByArra. Pada sesi ini, Vidi Aldiano turut hadir membagikan perjuangannya dalam tumbuh dalam situasi kelam.
Seluruh rangkaian acara ditutup dengan galau-galauan pada sesi Cinta di Masa Corona. Di sesi ini, Relationship Coach & Founder of kelascinta, Lex dePraxis dan Psikolog Klinis, Grace Maretta berbagi perspektif tentang cinta dan bagaimana struggle saat cinta kandas di masa corona. Kita juga bisa menimbang-nimbang patutkah kembali pada si dia atau tidak? Content Creator dan Actor, Andovi da Lopez juga turut hadir membagikan kisahnya saat percintaan kandas di masa corona dan caranya bangkit dari keterpurukan karena cinta.

Selama acara para peserta juga bebas berinteraksi dan berkonsultasi dengan para narasumber. Tidak sedikit peserta yang merasa lega karena semua luka batinnya yang lama terpendam dihadirkan untuk kemudian dipulihkan di acara yang iberlangsung hingga pukul 20.00 WIB tersebut.(Avia)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
