Kesehatan

Kaki Keseleo tak Bisa Langsung Diurut, ini Alasannya

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 25 April 2024
Kaki Keseleo tak Bisa Langsung Diurut, ini Alasannya

Jangan langsung urut keseleo.(foto: kindle media)

Ukuran:
14
Audio:

MERAHPUTIH.COM – UMUMNYA nih, orang Indonesia mengatasi keseleo yang jamak terjadi saat berolahraga dengan cara diurut. Meskipun demikian, langkah tersebut tak selalu menjadi penanganan yang tepat.

Tahukah kamu, fase akut yaitu 0-72 jam setelah cedera sebetulnya tidak disarankan untuk dilakukan pemijatan seperti urut atau pijat di bagian cedera. Tindakan itu hanya membuat kondisi cedera semakin parah dan terasa sakit.

Baca juga:

Keseleo Saat Melancong? Ketahui Cara Menanganinya

Menurut perawat yang juga healthy lifestyle educator Rizal Do, pada saat keseleo, ligamen atau sendi mengalami robekan atau cedera. Oleh karena itu, pemijatan di area yang cedera akan memberikan tenaga eksternal yang justru berisiko memperluas area cedera dan timbul masalah baru pada area tersebut.

“Makin bengkak, makin lama sembuh. Kalau pun pengalaman masa lalu dipijat ternyata bisa langsung jalan, mungkin ada beberapa hal yaitu emang cederanya ringan atau pergelangan kaki yang bengkak patah, karena yang tadinya bengkak jadi lemas karena dipijat,” kata Rizal Do dalam unggahan di akun X miliknya, @afrkml, Kamis (25/4).

Penanganan dengan pijat atau urut sebaiknya dilakukan pada hari keempat atau lebih dari 72 jam. Rizal Do mengatakan keseleo baru diperbolehkan urut di saat itu, tetapi bukan di area cedera, melainkan area sekitarnya.

Untuk itu, sebaiknya apabila mengalami kondisi seperti ini, pertolongan pertama yang diberikan yakni imobilisasi alias membatasi pergerakan pada area keseleo. Dengan begitu, tubuh akan memberikan respons bagaimana menghadapi kondisi seperti itu.

“Sudah tahu lagi keseleo, otak nyuruh sistem pembuluh darah buat ngirim banyak cairannya ke area cedera. Emang dibikin bengkak dan sakit agar sendinya enggak bisa bergerak. Namun, imobilisasi emang prinsip pertolongannya. Kalau dipaksa bergerak apalagi dipijat justru akan melanggar prinsip tersebut yang akan memperparah cedera dan membuat proses penyembuhan lebih lama,” ujar Rizal Do.(chn)

Baca juga:

Evan Dimas: Kalau Keseleo di Indonesia Dipijit, di Spanyol Ditangani Dokter

#Kesehatan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan