Kabar Baik, Penambahan Kasus Harian COVID-19 Kini di Bawah 10 Ribu
Rapid test massal gratis yang diselenggarakan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Pemerintah Kota Tangerang di kawasan Ciledug, Sabtu, (30/5/2020). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com- Kasus baru positif COVID-19 terus mengalami penurunan. Pada Jumat (18/3) kasus konfirmasi tercatat turun di bawah 10 ribu yaitu sebanyak 9.528.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan hingga pukul 12.00 WIB, kasus konfirmasi mengalami penurunan dibandingkan kemarin, Kamis (17/3) sebanyak 11.532.
Baca Juga:
Dengan penambahan kasus positif pada hari ini, maka total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 5.948.610 kasus.
Sementara itu kasus aktif tercatat bertambah sebanyak 16.498.
Penambahan tersebut membuat kasus aktif di Indonesia pada hari ini mencapai 245.979.
Untuk angka kesembuhan, dilaporkan mengalami penambahan 25.827 orang. Penambahan tersebut membuat total pasien sembuh tercatat 5.549.220 orang.
Sementara untuk jumlah pemeriksaan, tercatat dilakukan tes terhadap 175.820 spesimen dan 115.503 orang yang diperiksa dengan positivity rate harian 8,25 persen.
Kasus kematian hari ini dilaporkan sebanyak 199 jiwa, sehingga total angka kematian menjadi 153.411 jiwa.
Jumlah kematian ini mengalami penurunan dibandingkan kemarin yakni 237 jiwa.
Baca Juga:
Kemenkes mencatat pada hari ini terdapat 10.714 orang yang berstatus suspek.
Dalam survei sero yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap 74 persen penduduk Indonesia pernah positif COVID-19.
Hal itu terlihat dari antibodi yang dimiliki oleh orang yang belum menjalani vaksinasi dan terdiagnosis positif COVID-19.
Survei itu mencatat 73,9 persen responden kebal terhadap SARS-CoV-2 meski belum terdiagnosis positif COVID-19 dan menerima vaksin COVID-19.
"Ternyata mereka yang tidak terdeteksi (positif COVID-19) 74 persen sudah mempunyai imunitas. Artinya, 74 persen penduduk kita pernah terinfeksi," kata Epidemiolog dari FKM UI Pandu Riyono dalam peluncuran hasil survei sero di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (18/3).
Data ini, kata dia, tidak menunjukkan sistem deteksi COVID-19 Indonesia lemah. Dia menyampaikan tingkat tes Indonesia sudah cukup tinggi.
Dia menyebut data ini menunjukkan banyak penduduk Indonesia yang tak bergejala saat positif COVID-19.
Mereka tidak menjalani tes karena tidak merasa terpapar. Alhasil, kasus-kasus semacam ini tak tercatat dalam sistem.
Pandu menyarankan agar pemerintah melakukan survei sero secara berkala. Dengan begitu, pemerintah bisa mendeteksi tingkat kekebalan masyarakat.
"Supaya bisa mempunyai basis data. Apa yang kita rencanakan secara sistematik, ketika pemulihan, normalisasi kehidupan, meneruskan upaya vaksinasi, mengedukasi penduduk tentang protokol kesehatan," ujarnya.(knu)
Baca Juga:
Krisis Minyak Goreng, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Pusat Temukan Solusi Konkret
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Hasil Simak UI 2025 Diumumkan 11 Juli, Tidak Ada Toleransi Kecurangan
Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025