Jurus Memilih Minyak untuk Pengobatan ala Ayurveda


Minyak. (Foto: Pixabay)
AYURVEDA adalah tradisi pengobatan kuno yang telah dipraktikkan di India selama 5 ribu tahun. Berasal dari bahasa Sansekerta, ‘ayur’ yang artinya hidup dan ‘veda’ yang berarti pengetahuan.
Pada praktik kesehatan holistik, Ayurveda berusaha menjaga keseimbangan antara aspek fisik, mental dan spiritual. Penyakit muncul ketika keseimbangan tiga aspek tersebut terganggu.
Salah satu ciri khas Ayurveda adalah penggunaan minyak pada proses pengobatan. Masih banyak orang yang mempertanyakan efektivitas minyak dalam menunjang kesembuhan. Pada pengobatan Ayurveda, minyak berfungsi melancarkan sumbatan-sumbatan energi yang ada dalam tubuh.
Dosha
Minyak memiliki molekul yang lebih ringan dan kecil dibandingkan air. “Makanya, minyak mengambang kalau dicampur air,” terang pendiri Kutus Kutus Tamba Waras Servasius Pranoto belum lama ini di Ubud, Bali.
Menurutnya, semua minyak termasuk Minyak Kutus Kutus yang diproduksi Tamba Waras mengandung energi atau unsur api di dalamnya. Ayurveda merekomendasikan Anda memilih minyak yang sesuai tipe kecenderungan tubuh atau dosha.
Dalam ilmu Ayurveda, ada tiga jenis dosha. Masing-masing orang bisa saja memiliki satu dosha yang dominan atau lebih dari satu dosha. Ketiga dosha tersebut adalah vata yang mewakili angkasa dan angin, pitta yang mewakili elemen air dan api, serta kapha yang menggantikan unsur air dan bumi.
Untuk vatta, minyak yang dianjurkan ialah minyak wijen, zaitun, alpukat, kelapa dan mustard. Sama seperti vatta, pitta juga dapat menggunakan minyak zaitun dan kelapa. Jenis minyak lain yang bisa dipilih pitta ialah ghee, biji bunga matahari, kedelai, flaxseed, dan walnut. Terakhir, kapha, disarankan memakai minyak jagung, kanola, wijen, biji bunga matahari dan mustard.
Anda tidak perlu mengoleksi semua minyak. Apalagi sekarang sudah ada minyak herbal yang mengandung beberapa minyak sekaligus. Satu lagi yang perlu diperhatikan adalah teknik pembalurannya.
Seperti Minyak Kutus Kutus, Anda disarankan membalurnya pada jari-jari kaki, telapak kaki, lalu tulang ekor hingga tulang leher, serta bagian tubuh yang sakit. Pembaluran pada pusat syaraf menjadikan minyak ini efektif untuk membantu proses kesembuhan pengguna. (*)
Dapatkan pula artikel terbaru lainnya di sini.
Bagikan
Berita Terkait
BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi

Riza Chalid Masuk DPO, Kejagung Bicarakan Perburuan Dengan NCB Interpol

Pengusaha Minyak Riza Chalid Mangkir Dari Pemeriksaan Sebagai Tersangka

Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025

Minyak Jelantah Program Makan Bergizi Gratis Jadi Bioavtur, Legislator Ingatkan Transparansi dan Pengelolaan Limbah

Imbas Konflik AS-Israel Lawan Iran, APBN Indonesia Terancam Makin ‘Menjerit’

Dekat Blok Singkil, 4 Pulau Sengketa Aceh-Sumut Miliki Cadangan Minyak Besar?

Impor Minyak Dari AS Butuh Waktu 40 Hari, Pertamina Minta Perlindungan Perpres atau Permen

Rekonstruksi Kasus Suap Vonis Korupsi CPO, Hakim Peragakan ‘Cara’ Bagi-bagi Uang Haram Rp 60 Miliar

Minyakita Masih Dijual di Atas HET, Kemendag Minta Kepala Daerah Cantumkan Harga
