Juru Bicara Pemerintah Ungkap Risiko Terbesar Corona Jika Masyarakat Tak Mau Diatur

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 17 Mei 2020
 Juru Bicara Pemerintah Ungkap Risiko Terbesar Corona Jika Masyarakat Tak Mau Diatur

Jubir Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk beradaptasi agar bisa lebih produktif namun tetap aman dari ancaman virus corona.

Ia meminta masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga:

Kerap Berseberangan dengan Pemerintah, Anies Dapat Untung Citra Politiknya

"Kalau kita tidak beradaptasi dengan sistem seperti, sementara kita yakini virus masih belum bisa dihilangkan dari muka bumi, maka kita tidak akan bisa selamat. Kita tidak akan bisa bertahan dari kondisi ini," kata Yuri di Jakarta, Sabtu (16/5).

Yurianto mengatakan masyarakat harus mulai beradaptasi terhadap pandemi.

Jubir Corona Achmad Yurianto
Jubir Pemerintah Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

Hal itu jadi salah satu cara untuk berdamai dengan pandemi. Namun, berdamai bukan berarti masyarakat menyerahkan diri kepada situasi sekarang.

"Ini saatnya mulai mengubah perilaku kita hidup di dalam kondisi bumi (yang) terancam COVID-19. Beberapa kali disebutkan presiden, inilah cara kita untuk berdamai dengan virus, bukan menyerah," kata Yuri.

Masyarakat harus beradaptasi dengan mengubah pola hidup. Tentunya juga mematuhi protokol kesehatan, apalagi saat berada di luar tempat tinggalnya.

"Kita harus beradaptasi dengan mengubah pola hidup dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat, displin, ini pola kehidupan baru. Ini harus dilaksanakan, diimplementasikan," ujar Yurianto.

Ia tak menampik banyak orang kehilangan pekerjaan karena virus corona. Pandemi juga menyebabkan permasalahan kompleks masyarakat.

Dia berharap masyarakat berpikir bagaimana caranya harus berpikir produktif dalam menghadapi pandemi corona. Selain itu masyarakat juga harus berpikir bagaimana mereka aman dari ancaman virus corona.

Baca Juga:

Dibongkar Kepolisian, Ini Sindikat Pemalsuan Surat Keterangan Bebas Corona

"Kita sadar dalam beberapa waktu terakhir ini banyak saudara-saudara kita terpaksa tidak bekerja harus kehilangan pekerjaan. Ini akan timbulkan permasalahan kompleks bukan hanya sosial ekonomi, tapi berpotensi mengancam ketertiban," kata Yurianto.

"Oleh karena itu, sekarang kita harus mulai berubah dengan cara berpikir baru, sikap baru yaitu kita harus produktif dan aman dari COVID-19," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Kenaikan Iuran BPJS, Pemerintah Dinilai 'Putar Otak' Akali Putusan MA

#Virus Corona #COVID-19 #Achmad Yurianto #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Fase pemulangan haji Indonesia sudah dimulai. DPR pun meminta Kemenkes untuk mengawasi kesehatan jemaah.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Bagikan