Jubir BPN Prabowo-Sandi Sebut Klaim Pembangunan Tol Trans-Jawa Tak Tepat


Kendaraan pemudik melintas di jalan tol fungsional Pejagan-Pemalang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (8/6). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
MerahPutih.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Suhendra Ratu Prawiranegara meluruskan klaim keberhasilan pembangunann infrastruktur jalan tol era pemerintahan Joko Widodo yang dianggap melampaui capaian pemerintahan sebelumnya.
Suhendra menegaskan, klaim keberhasilan membangun jalan tol Trans-Jawa yang kerap disampaikan Menteri Kabinet Kerja, tidak tepat. Sebab, jalan tol trans di Indonesia merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan tol nasional. Sehingga, pembangunan itu tidak bisa dilihat terpisah satu dengan lainnya.
"Membangun jalan tol tersebut ada periodesasi waktunya atau masa pelaksanaan konstruksi yang terkadang tidak berbanding lurus dengan periode pemerintahan atau masa jabatan seorang presiden. Melihatnya harus utuh, tak bisa terpisah,” kata Suhendra dalam keterangan tertulis, Jumat (21/12).

Suhendra memberi contoh pembangunan ruas tol Cipularang yang pelaksanaan konstruksinya dimulai sejak tahun 2002-2005. Ada 2 era pemerintahan yang terlibat, yakni era Megawati dan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Suhendra merincikan, era Megawati menyelesaikan konstruksi sekitar 80 persen (42 km) dari total panjang 54 km tol Cipularang. Sementara era SBY menyelesaikan 12 km atau setara dengan 20 persen total panjang konstruksi.
"Pemerintahan SBY beruntung meresmikan tol Cipularang. Tapi tidak patut apabila capaian era Megawati kemudian diaku-aku atau diklaim sebagai capaian era SBY," kata Suhendra.
"Sama halnya juga capaian ruas tol Cipali era SBY, akan tidak elok jika diklaim sebagai capaian era pemerintahan Jokowi. Karena ada keberlanjutan proses pembangunan dalam dua era pemerintahan mereka," imbuh mantan Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum ini.
Daripada hanya berkutat pada urusan klaim panjang kilometer yang dibangun, Suhendra meminta pemerintahan Jokowi melakukan evaluasi apakah pembangunan infrastruktur saat ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Mengutip data INDEF, Suhendra mengatakan pembangunan infrastruktur era Jokowi tidak memberikan dampak yang signifikan atas penyediaan lapangan kerja. Belum lagi, dampak pembangunan tol ini juga secara tidak langsung akan membuat warung-warung rakyat dan UMKM akan gulung tikar di sepanjang jalur Pantura.
"Dampak-dampak semacam ini harus dipikirkan antisipasinya oleh pemerintah," ucap Suhendra.
Sementara dari sisi pembiayaan infrastruktur, Suhendra juga ingin memastikan apakah pembangunan yang dilakukan Jokowi sudah memberikan dampak positif atas konten bahan baku dan tenaga kerja lokal yang digunakan.
"Karena biasanya jika menggunakan pinjaman luar negeri akan mensyaratkan material bahan-bahan impor dan tenaga kerja asing yang digunakan. Hal seperti ini sudah sangat lazim menjadi persyaratan dalam suatu perjanjian pinjaman pembiayaan asing, khususnya perjanjian dengan Tiongkok," pungkas Suhendra. (Pon)
Bagikan
Berita Terkait
Jokowi dan Zulhas Jadi Saksi Nikah Walkot Tegal, Ngakak Dengar Tepuk Sakinah

[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
![[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi](https://img.merahputih.com/media/c6/a4/11/c6a411b764a183dd20f1e4743b63bb8c_182x135.png)
NasDem Sentil Projo: Setop Bawa-Bawa Pilpres, Fokus ke Masalah Bangsa

MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub

Relawan Joman Pertanyakan Status Tersangka Roy Suryo

Pemimpin MPR Sebut Pertemuan Prabowo dan Jokowi untuk Kemaslahatan Rakyat, bukan Kepentingan Politik

Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo

PSI Sebut Prabowo dan Jokowi 'Bestie' yang Rutin Bahas Nasib Bangsa, Pikiran dan Hati Selalu untuk Rakyat

Jokowi Absen Hadiri HUT Ke-80 TNI, Ajudan: Masih Pemulihan, Tidak Dianjurkan Berkegiatan di Luar Ruangan

Bocoran Pertemuan Presiden Prabowo dan Jokowi Pada Sabtu (4/7) di Kertanegara
