Juara The International 11 Dota 2, Tundra Esports Bawa Pulang Rp 132 Miliar


Tundra Esports keluar sebagai juara TI 11. (Foto: Twitter@dota2ti)
TUNDRA Esports akhirnya keluar sebagai pemenang The International (TI) 11 Dota 2 Championships setelah mengalahkan Team Secret dengan skor 3-0. Dengan begitu, tim yang dipimpin oleh Wu Jingjun (Sneyking) ini berhasil membawa pulang hadiah USD 8,5 juta atau sekitar Rp 132 miliar.
Kurang lebih dua minggu bergelut, TI 11 resmi selesai, dengan pemenang di luar ekspektasi banyak orang. Kemenangan Tundra Esports cukup mengejutkan karena tidak banyak yang memprediksi mereka sebagai juara. Pasalnya, Tundra Esports adalah salah satu tim yang baru pertama kali masuk dan bertarung di ajang TI, sementara ada begitu banyak lawan yang sudah veteran, seperti Team Secret, OG, Team Liquid, hingga PSG.LGD.
Tundra Esports yang digawangi oleh skiter, nine, 33, Saksa, dan Sneyking, mendominasi di TI dari awal hingga akhir. Mereka menempati posisi teratas Group B selama penyisihan grup, kemudian memenangi semua pertandingan di braket atas Main Event. Tundra Esports bahkan menendang OG, Team Aster, dan Team Secret.
Baca juga:

Tundra memasuki Grand Final dengan percaya diri dan rencana-rencana tertentu. Mereka memulai game pertama dengan draft Mirana (Sneyking), Naga Siren (skiter), Tusk (Nine), Tidehunter (33), dan Hoodwink (Saksa). Sedangkan Team Secret dengan Lich (Puppey), Tiny (Zayac), Pudge (Crystallis), Leshrac (Nisha), dan Enigma (Resolut1on). Sang pelatih, Aui_2000, mengatakan bahwa mereka ingin menguji di gim pertama dan akan menyesuaikan strategi jika mereka tidak bisa mengalahkannya.
Tapi sayangnya combo yang diberikan oleh Tidehunter dan Hoodwink mematikan pergerakan Pudge. Malah memberikan ruang bagi Naga Siren untuk terus farming. GG Called pun terjadi di menit 39.
Di gim kedua, Tundra Esports harus berhadapan dengan Morphling dari Nisha yang disebut-sebut mematikan, dengan Resolut1ion memilih Leshrac. Sayangnya, semua itu mampu diatasi dengan kemampuan Arc Warden dari skiter yang dikombinasikan dengan Visage (33) dan Marci (Saksa). Skiter pun cukup percaya diri memainkan Arc Warden, terlebih ketika sudah mempunyai Overwhelming Blink dan Scythe of Vyse. Game kedua berakhir di menit 40.
Baca juga:
Juara di TI 10 Dota 2, Team Spirit Bawa Pulang Rp 253 Miliar
Gim ketiga semakin menegangkan karena menjadi nyawa terakhir bagi Team Secret. Beastmaster (33) dan Pangolier (nine) sangat mengganggu momentum Team Secret. Mereka juga memberikan kesempatan bagi Medusa (skiter) untuk farming. Gim semakin panas di menit 43 saat Ember Spirit (Nisha) tidak memiliki buyback dan menunggu respawn selama 100 detik.
Leshrac (Resolut1on) yang sempat melakukan buyback akhir die back oleh serangan damage dari Medusa. Harapan hanya tinggal Naga Siren (Crystallis) dan Marci (Puppey). Tak perlu waktu lama bagi Tundra Esports untuk langsung menyerang Ancient dari Team Secret. GG Called pun terjadi di menit 44.
Dengan demikian, Tundra Esports berhasil mengukir nama mereka di piala Aegis of the Immortal. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai

HoYoverse Umumkan Honkai: Nexus Anima, Buka Pendaftaran Uji Coba Tertutup

Zenless Zone Zero Versi 2.2 Rilis 4 September, Kenalkan Obol Squad yang akan Membalikkan Keadaan

Mengenal Berbagai Cara Top Up Game dengan Aman dan Terjangkau

DPR Dukung Larangan Roblox: Bukan Sekadar Game, Konten di Dalamnya Dicurigai Merusak Moral dan Memicu Kekerasan Anak

Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE

Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Yang Bakal Dilakukan Pemprov DKI

Daripada Melarang Roblox, Pemerintah Harusnya Mau ‘Kerjasama’ dengan Penyedia Platfrom Game

Game 'Roblox' Bakal Dilarang Karena dianggap Tak Mendidik, DPR: Anak-Anak Harus Diajari Etika Berteknologi
