Jokowi Sebut 96 Negara Jadi Pasien IMF saat Buka Kongres ISEI ke-22

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 19 September 2024
Jokowi Sebut 96 Negara Jadi Pasien IMF saat Buka Kongres ISEI ke-22

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sebanyak 96 negara di dunia menjadi pasien International Monetary Fund (IMF). Kondisi tersebut sangat mengerikan akibat ekonomi global yang penuh ketidakpastian.

Demikian diungkapkan Presiden Jokowi Solo saat membuka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 yang digelar di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/9).

“Sekarang sebanyak 96 negara dunia telah menjadi pasien IMF. Ini sangat mengerikan,” ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini pun meminta hasil kajian kebijakan publik yang diberikan ISEI sebagai rekomendasi kepada pemerintah untuk pengembangan ekonomi Indonesia merupakan desain, rencana dan strategi taktis yang detail yang diperlukan untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

Baca juga:

Rekomendasi IMF Agar Pemerintah Capai Target Indonesia Emas 2045

Desain, rencana dan strategi taktis serta detail itu, kata dia, diperlukan untuk menghadapi tiga tantangan di tengah gejolak ketidakpastian global yang terjadi saat ini.

“Tantangan yang pertama, perlambatan ekonomi global. Kita tahu 2023 dari World Bank, global hanya tumbuh 2,7. Kemudian 2024 ini diperkirakan hanya muncul angka 2,6 dan tahun depan dari World Bank muncul angka naik sedikit 2,7,” katanya.

Atas dasar fakta tersebut, ia meminta fokus dalam kerja mengelola ekonomi Indonesia. Ia menjelaskan fokus dalam kerja dimaksudkan fokus kepada pasar kerja.

“Ke depan terlalu sedikit peluang kerja yang tersedia. Di sisi lain, akan sangat banyak tenaga kerja yang membutuhkan. Kalau saya sekarang maupun ke depan kita harus fokus kepada pasar kerja,” kata dia.

Baca juga:

Di Depan Delegasi IMF, Pj Heru Klaim Tanam Lebih dari 200 Ribu Pohon

Ia tidak ingin terlalu larut dalam situasi global saat ini. Kemudian lupa akan kondisi dalam negeri dengan terus fokus bekerja.

Dia juga meminta agar jangan terlalu terbawa oleh skenario ekonomi global tanpa mengesampingkan data dan dengan perhitungan yang cermat. Sebab Indonesia pada tahun 2030-an nanti mendapatkan bonus demografi bisa menjadi sebuah kekuatan tapi juga bisa menjadi beban.

"Inilah tantangan paling besar yang akan melompatkan kita menjadi negara maju atau tidak, sehingga bonus demografi ini membutuhkan pembukaan kesempatan kerja yang sebesar-besarnya,” papar dia.

Namun demikian, lanjut Jokowi, untuk membuka lapangan kerja tersebut setiap negara akan menghadapi sejumlah tantangan yang sangat berat. Pertama, adalah perlambatan ekonomi global.

Baca juga:

IMF Sebut AI Berdampak pada 40 Persen Pekerjaan di Dunia

"Kita tahu 2023 dari World Bank ini global hanya tumbuh 2,7. Kemudian 2024 ini diperkirakan hanya muncul angka 2,6. Tahun depan muncul angka 2 naik sedikit 2,7 tapi masih jauh dari yang diharapkan oleh semua negara," katanya.

Ia menambahkan ekonomi Indonesia yang tumbuh di angka kurang lebih 5,1 merupakan hal yang patut disyukuri. Terlebih ekonomi global hanya tumbuh sekitar 2,6 hingga 2,7 dan hampir semua negara memperketat kebijakan moneternya agar inflasi tidak semakin naik. (Ismail/Jawa Tengah)

#Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Disebut Resmikan Bandara IMIP Morowali, Jokowi: Semua yang Tidak Baik Dikaitkan dengan Saya
Jokowi disebut pernah meresmikan bandara ilegal. Namun, ia menegaskan tidak pernah meresmikan bandara tersebut.
Soffi Amira - 1 menit lalu
Disebut Resmikan Bandara IMIP Morowali, Jokowi: Semua yang Tidak Baik Dikaitkan dengan Saya
Indonesia
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
Polda Metro menerima aduan Roy Suryo. Polisi pun segera menggelar perkara khusus dalam kasus hoaks ijazah Jokowi.
Soffi Amira - 1 jam, 12 menit lalu
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Beredar video yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo marah kepada Menkeu Purbaya karena menolak bayar utang Whoosh menggunakan APBN.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Indonesia
ANRI Pastikan tak Terima Salinan Ijazah Jokowi
ANRI menegaskan tidak berwenang untuk meminta dokumen yang bakal diarsipkan. ?
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
ANRI Pastikan tak Terima Salinan Ijazah Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
Bobby Nasution viral di medsos karena pernyataan menyinggung ke aparat. Cek kebenaran infonya!
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Roy Suryo Akhirnya Akui Keaslian Ijazah dan Meminta Maaf kepada Jokowi
Akun TikTok 'Voxa File Media' menyebut Roy Suryo mengaku keliru soal ucapannya menuding ijazah Jokowi palsu dan meminta meminta maaf.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Roy Suryo Akhirnya Akui Keaslian Ijazah dan Meminta Maaf kepada Jokowi
Indonesia
Jokowi Pidato Forum Bloomberg New Economy Forum 2025, Paparkan Revolusi Ekonomi Cerdas
Jokowi merefleksi satu dekade pembangunan Indonesia sekaligus peta jalan menuju intelligence economy, ekonomi berbasis kecerdasan, babak baru persaingan global.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Jokowi Pidato Forum Bloomberg New Economy Forum 2025, Paparkan Revolusi Ekonomi Cerdas
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Beredar informasi yang menyebut dana Bantuan Sosial senilai Rp 500 triliun diisukan dipakai untuk membayar Buzzer dan kampanye pro Jokowi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 22 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Indonesia
Roy Suryo Cs Dilarang Pergi ke Luar Negeri, Wajib Lapor ke Kantor Polisi Seminggu Sekali
Delapan tersangka saat ini wajib lapor seminggu sekali serta dicekal ke luar negeri untuk menjaga status tersangka.
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
Roy Suryo Cs Dilarang Pergi ke Luar Negeri, Wajib Lapor ke Kantor Polisi Seminggu Sekali
Bagikan