Jokowi-Ma'ruf Amin Berpeluang Ulangi Kekalahan Mega dari SBY

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Sabtu, 18 Agustus 2018
Jokowi-Ma'ruf Amin Berpeluang Ulangi Kekalahan Mega dari SBY

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin saat mendaftar sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden di KPU. Foto: @KPU_ID

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Terpilihnya Ketua MUI Ma'ruf Amin sebagai pendamping calon presiden petahana Joko Widodo di Pilpres mendatang menimbulkan spekulasi Jokowi akan bernasib sama dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri 14 tahun lampau.

Pada Pemilu 2004 lalu, Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri juga menggandeng ulama karismatik yang juga menjabat sebagai Ketua PBNU Kiai Hasyim Muzadi. Hasilnya, pasangan ini kalah dari Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK).

sby mega
Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan). Foto: ANTARA

Pengamat politik Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan bisa saja sejarah terulang dalam pemilu kali ini. Tergantung tingkat kesukaan masyarakat pemilih.

"Bisa saja terulang, tergantung tingkat kesukaan pemilih pada pasangan calon," kata Ujang saat dimintai keterangan, Sabtu (18/8).

Melihat tingkat elektabilitas Kiai Ma'ruf yang rendah, kata Ujang, bisa saja berpotensi mengulang sejarah pemilu 2014 silam. Bahkan, dalam sejumlah hasil riset lembaga survei nama Ma'ruf Amin tidak termasuk Cawapres potensial.

"Namun, Itu hak Presiden Jokowi memilih wakilnya, dan hak Kiai Ma'ruf untuk dipilih," ujar pengajar Universitas Al Azhar Indonesia itu.

Ujang mencontohkan adanya sejumlah penolakan dari basis massa relawan pendukung Jokowi, membuktikan munculnya penolakan terhadap penunjukan kiai Ma'ruf. "Artinya ini juga akan menggerus elektabilitas Jokowi yang seharusnya terdongkrak oleh wakilnya," kata Ujang.

maruf amin
Ketum PPP Romahurmuziy bersama KH Ma'ruf Amin (Foto: Twitter @MRomahurmuziy)

Pengamat politik itu juga menyayangkan terpilihnya Kiai Ma'ruf sebagai Cawpares. Ujang menilai Kiai Ma'ruf lebih cocok menjadi panutan bangsa ketimbang menjadi Cawapres. Alasannya, kata Ujang, faktor umur Ma'ruf yang sudah menginjak senja.

"Sosok Ma'ruf itu lebih cocok sebagai ulama yang menjadi panutan, lagi pula masih banyak anak muda potensial yang bisa mendampingi Jokowi," tandas dia. (Fdi)

#Pilpres 2019 #Jokowi #Ma'ruf Amin #Jokowi-Ma'ruf Amin
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Jokowi menyampaikan doa untuk Prabowo yang memasuki usia ke-74.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Indonesia
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Ia mendoakan agar penerusnya tersebut senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memimpin negara
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Indonesia
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik
Menyatakan siap kerja keras untuk PSI.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik
Indonesia
Kader Partai Lain Loncat Gabung PSI, Jokowi Melihat Masa Depan Cerah
Jokowi menilai mereka yang bergabung ke PSI kemungkinan melihat masa depan cerah PSI atau merasa cocok dengan suasananya.
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Kader Partai Lain Loncat Gabung PSI, Jokowi Melihat Masa Depan Cerah
Indonesia
Jokowi dan Zulhas Jadi Saksi Nikah Walkot Tegal, Ngakak Dengar Tepuk Sakinah
Kedua mempelai disebut menguasai dan fasih melakukan tepuk sakinah.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Jokowi dan Zulhas Jadi Saksi Nikah Walkot Tegal, Ngakak Dengar Tepuk Sakinah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa ekonomi Indonesia bisa melebihi AS jika Jokowi jadi presiden lagi. Apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Indonesia
NasDem Sentil Projo: Setop Bawa-Bawa Pilpres, Fokus ke Masalah Bangsa
Publik sebaiknya tidak lagi terpaku pada persoalan pilpres yang telah usai.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
NasDem Sentil Projo: Setop Bawa-Bawa Pilpres, Fokus ke Masalah Bangsa
Indonesia
MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub
Eddy menambahkan bahwa Presiden Prabowo selama ini dikenal sebagai sosok yang terbuka dalam menerima
Angga Yudha Pratama - Selasa, 07 Oktober 2025
MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub
Indonesia
Relawan Joman Pertanyakan Status Tersangka Roy Suryo
Relawan gelisah karena belum ada penetapan status tersangka Roy Suryo.
Dwi Astarini - Selasa, 07 Oktober 2025
Relawan Joman Pertanyakan Status Tersangka Roy Suryo
Indonesia
Pemimpin MPR Sebut Pertemuan Prabowo dan Jokowi untuk Kemaslahatan Rakyat, bukan Kepentingan Politik
Menunjukkan kedewasaan politik sekaligus semangat menjaga persatuan di tengah dinamika nasional.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Pemimpin MPR Sebut Pertemuan Prabowo dan Jokowi untuk Kemaslahatan Rakyat, bukan Kepentingan Politik
Bagikan