Jokowi Kecewa Peringkat Rasio Dokter Indonesia 3 Terbawah di ASEAN
Presiden Joko Widodo meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Senin (6/5/2024). (ANTARA/Yashinta Difa)
MerahPutih.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan idealnya setiap negara memiliki rasio dokter 1 per 1.000 agar seorang dokter di suatu negara maksimal melayani 1.000 penduduk.
Namun, kondisi di Indonesia masih jauh dari standar WHO. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kekecewaan atas minimnya jumlah tenaga dokter di tanah air.
Kepala Negara memaparkan rasio dokter di Indonesia masih berkisar 0,47 per 1.000 penduduk. Dilansir dari Antara, capaian rasio dokter saat ini itu menempatkan Indonesia berada di ranking 147 dunia.
“Oleh sebab itu, harus ada terobosan. Kita harus berani memulai,” kata Jokowi, saat peresmian Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Senin (5/6).
Baca juga:
Survei Kemenkes Temukan 22,4% Calon Dokter Spesialis Alami Depresi
Apalagi, Presiden Jokowi lebih kecewa lagi karena Indonesia berada di peringkat tiga terbawah dibandingkan negara-negara kawasan Asia Tenggara dalam jumlah rasio dokter dengan jumlah penduduk.
“(Peringkat ini) sangat rendah sekali. Di ASEAN kita peringkat ke-9, berarti masuk tiga besar tetapi dari bawah. Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya,” ungkap orang nomor satu di Indonesia itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
PB IDI Protes Mutasi dan Pemberhentian Dokter Vertikal oleh Kemenkes, Dinilai Tidak Punya Alasan
Calon Dokter Spesialis Rekam Mahasiswi Mandi, UI: ini Persoalan Serius
Keluarga Pasien Alami Kekerasan Seksual, Unpad Keluarkan Dokter PPDS
Lulus Dokter Spesialis Jantung di UI Minimal Butuh 4 Tahun, Ini yang Dipelajari
UI Buka Prodi Subspesialis Dokter Urologi Pertama di Indonesia
Dekan FK Undip dr Yan Sudah Boleh Lagi Praktik Klinis di RSUP Semarang
PPDS Anestesi Undip Dibuka Lagi Pasca Tersandung Kasus Bunuh Diri dr Aulia
Legislator Minta Ada Evaluasi Sistem di Lingkungan Akademik Calon Buntut Dokter Spesialis Bunuh Diri
Calon Dokter Spesialis Bunuh Diri, Menkes Minta PPDS Anasesi Undip Dievalusi