Jokowi Jadikan Survei Rendahnya Kepuasan Masyarakat Jadi Bahan Evaluasi


Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman saat berkunjung ke kantor redaksi ANTARA di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (9/6/2020). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/aa.
MerahPutih.com - Berbagai hasil survei yang telah dirilis sejumlah lembaga, yang mengungkapkan kelemahan pemerintah selama 2 tahun ini, akan menjadi catatan dan bahan evaluasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada catatan kekurangan memang. Dan Presiden mengatakan bahwa itu akan menjadi catatan untuk evaluasi dan perbaikan ke depan nanti," kata Juru Bicara (Jubir) Presiden Fadjroel Rachman kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/10).
Fadjroel mengetahui dari beberapa survei ada sejumlah kelebihan-kelebihan yang telah dicapai dalam pemerintahan era kepimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin selama 2 tahun. Tapi, ada juga beberapa catatan dari hasil survei yang menyatakan penurunan.
Baca Juga:
Jokowi Dorong Lebih Banyak Wirausahawan dari Kalangan Santri
"Kami mengucapkan terima kasih dan untuk yang menjadi kekuatan pemerintah sekarang, terutama di bidang ekonomi, sudah tumbuh di triwulan kedua 7,07 persen. Itu juga sudah diakui masyarakat oleh berbagai lembaga survei," ujar Fadjroel Rachman.
Salah satu lembaga survei yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengeluarkan rilis yang menemukan tren kondisi politik nasional selama dua tahun di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo di periode kedua mengalami penurunan atau agak memburuk.

Secara umum dari hasil survei, terlihat warga yang menilai kondisi politik nasional baik atau sangat baik ada sekitar 26,8 persen responden.
Sedangkan yang menyatakan sedang saja ada 37,1 persen dan yang menilai buruk atau sangat buruk ada sebanyak 24,4 persen.
Kemudian yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sama sekali ada sebanyak 11,7 persen.
Kalau dilihat tren dua tahun terakhir ini, SMRC mencatat ada penurunan penilaian baik atau sangat baik terhadap kondisi politik nasional.
Baca Juga:
Rapor Merah Dua Tahun Jokowi-Maruf di Bidang Energi Versi Legislator
Hal itu terlihat, pada hasil survei yang dilakukan September 2019, masyarakat yang menyatakan kondisi politik nasional baik ada sebanyak 41 persen.
Namun pada survei September 2021 mengalami penurunan cukup tajam, yaitu mencapai 26,8 persen.
Lalu ada peningkatan penilaian negatif atas kondisi politik nasional, dari 14,5 persen di September 2019 menjadi 24,4 persen di September 2021. (Knu)
Baca Juga:
Jadi Korban Kekerasan, WNA Asal Panama dan Dua Anaknya Mengadu ke Jokowi
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta

Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
