Jokowi Banggakan Penanganan COVID di Indonesia


Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar dalam kunjungan hari keduanya di Kalimantan Selatan, Jumat (17/3).
Dalam sambutannya, Jokowi membanggakan pertumbuhan ekonomi dan penanganan pandemi Virus COVID-19 di Indonesia.
Baca Juga:
"Alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2022 kemarin, negara-negara lain terpuruk, kita bisa tumbuh 5,3 persen," ucap Jokowi dalam sambutan Istighosah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar, seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/3).
Tak hanya itu, Jokowi pun menyebut Indonesia mampu mengendalikan COVID-19 dan mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sementara, lanjut Jokowi, negara lain masih kebingungan.
"Desember lalu, kita sudah menyampaikan mencabut yang namanya PPKM," katanya.
Jokowi yang mengenakan sarung dan kemeja putih lengan panjang inipun menyinggung aturan penggunaan masker yang kini telah dilonggarkan. Padahal, tiga tahun lalu aturan masker dan vaksin diperketat.
"Dan saya lihat di sini sudah nggak pakai masker semuanya. Dulu, tiga tahun lalu semua pakai masker, semuanya disuntik vaksin dua dosis. Ada yang tiga? Sudah Tiga. Itu yang lebih baik, saya sudah empat," ucapnya.
Baca Juga:
Ketum Hanura Bocorkan Pembicaraan dengan Jokowi di Istana Hari ini
Jokowi mengatakan bahwa banyak negara di Amerika Latin dan di Asia sudah lebih dari 50 hingga 70 tahun hanya menjadi negara berkembang. Hal itu dikarenakan negara tersebut tidak berani berubah.
"Karena tidak berani mengubah dirinya, mengubah SDM-SDMnya dengan cara-cara yang baru, bekerja keras, mengubah pola pikir. Itu yang diperlukan ke depan," tutur mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI ini.
Jokowi menilai, saat ini persaingan antar negara sudah semakin sulit dan tidak mudah.
"Antar negara saling bersaing, antar negara saling berebut yang namanya baik itu yang namanya investasi, baik itu yang namanya traffic atau lalu lintas, dan persaingan itu tidak mudah," jelas dia.
Untuk itu, Indonesia membutuhkan perlu cara-cara baru dan pola pikir baru dalam bekerja agar tak hanya menjadi negara berkembang.
"Sehingga kalau kita tidak memunculkan cara-cara baru dalam bekerja, tidak memunculkan sebuah pola pikir baru dalam kita berkompetisi, ya kita akan kalah dan terus hanya menjadi negara berkembang," imbuh Jokowi. (Knu)
Baca Juga:
Jokowi Bersama Prabowo Resmikan Infrastruktur dan Hadiri Istigasah di Kalsel
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Prabowo Kembali ke Jakarta Usai Kunjungan Kerja di Solo, Jokowi Ikut Mengantar HIngga Pangkalan Udara

Penyelidikan Ijazah Palsu Presiden Jokowi Berlanjut, Polda Metro Jaya Klarifikasi Data Sekolah dan Kampus

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
