Jokowi atau Gibran Dinilai Sulit Menangkan Kursi Ketum Golkar
Presiden Joko Widodo saat acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024). (ANTARA/Andi Firdaus)
MerahPutih.com- Bursa calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar tengah ramai dibicarakan. Salah satu nama yang dikabarkan ikut bersaing Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau anaknya Gibran Rakabuming Raka. Padahal, ayah dan akan ini masih masih belum keluar dari PDI Perjuangan.
Pengamat Politik Jerry Massie menilai, tidak mudah bagi Jokowi untuk menjadi caketum Golkar. Di internal ada beberapa nama yang digadang-gadang yaitu Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Waketum Golkar Bambang Soesatyo, Waketum DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Baca juga:
Peneliti Ingatkan Golkar Partai yang Tidak Hanya Andalkan Sosok Ketum, Beda dengan PSI
Jerry menilai, ada beberapa orang berpengaruh yang bisa menggerakan roda organisasi Golkar seperti Agung Laksono dan Aburizal Bakrie. Siapapun kader Golkar yang memiliki kedekatan dengan tokoh tersebut berpeluang besar menjadi caketum partai dan diantara tokoh itu tak ada yang condong ke Jokowi.
"Kalau ARB (Aburizal Bakrie) saya lihat condong ke Bamsoet, Agung Laksono cenderung ke Agus dan Airlangga," ucapnya kepada awak media dikutip di Jakarta, Senin (18/3).
Selain itu, Jerry juga melihat adanya tokoh-tokoh lain yang memiliki pengaruh kuat. Tokoh tersebut yakni Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Pandjaitan. Khusus untuk LBP, Jerry melihat lebih condong kepada Bahlil karena sesama kabinet Indonesia Maju.
Sehingga, LBP akan melakukan berbagai cara untuk meloloskan Bahlil menjadi ketum selanjutnya.
"Mungkin LBP mendukung Bahlil dan mencari celah bagaimana Bahlil lolos jadi ketua umum," lanjutnya.
Jusuf Kalla, kata ia, akan berat jika memberikan restu Jokowi karena berbeda pilihan Politik di Pilpres 2024 lalu. Di mana JK mendukung Capres Anies Baswedan dan Jokowi condong ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Faktor lain menurut Jerry selain dari tokoh-tokoh berpengaruh, organisasi sayap Golkar juga bisa menentukan. Seperti, Organisasi seperti Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dan lainnya memiliki pengaruh yang cukup besar.
"Organisasi sayap itu sangat berpengaruh, jadi bukan cuma nama-nama tokoh senior," pungkasnya.
Partai Golkar dikabarkan akan menyelenggarakan musyawarah nasional (munas) Desember 2024 mendatang.
Dikabarkan, empat nama masuk bursa bakal calon ketua umum Golkar menjelang munas. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Bambang Soesatyo. (Knu)
Baca juga:
Pengamat Nilai Gibran Belum Punya Kemandirian Politik untuk Pimpin Golkar
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Golkar Usul Pilkada Dipilih DPRD, PKB: Ide Lama Cak Imin
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
Gelar Perkara Khusus Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Kubu Jokowi Minta Tersangka Segera Disidang
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Terjaring OTT KPK, Golkar Hormati Proses Hukum
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Larang Jokowi Pergi ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Ijazah Palsu
Disebut Resmikan Bandara IMIP Morowali, Jokowi: Semua yang Tidak Baik Dikaitkan dengan Saya
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi