Jokowi Apresiasi Para Tenaga Medis yang Bekerja Penuh Dedikasi

Presiden Joko Widodo (kiri) di acara penyerahan secara simbolis bantuan subsidi upah (BSU) di Istana Jakarta, Kamis (27/8/2020) yang dipantau via media sosial. (ANTARA/Erafzon Saptiyulda AS)
Merahputih.com - Presiden Joko Widodo berbelasungkawa terhadap 100 dokter yang meninggal karena COVID-19. Jokowi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tenaga medis yang sudah bekerja sangat keras.
"Terutama sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, berjibaku tanpa sekat apapun, dengan penuh dedikasi dan profesional," jelas Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman dalam keterangannya, Rabu (2/9).
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Tak Terlalu Lama Berikan Bantuan untuk Terdampak COVID-19
Ia mengingatkan seluruh masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk dapat meringankan pekerjaan tenaga medis. Terutama memakai masker.
"Saling mengingatkan, bergotong royong kebangsaan dan kemanusiaan pada 267 juta rakyat Indonesia adalah kunci disiplin penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional untuk keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan hidup seluruh rakyat Indonesia," terang Fadjroel.
Menurut Fadjroel, pemerintah selalu mengajak setiap orang untuk disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak agar rumah sakit dan tenaga medis tidak kewalahan dalam menangani pasien COVID-19, dan berakibat kurang baik kepada tenaga medis.
"Sebab, masyarakat menjadi garis depan memutus rantai penyebaran COVID-19," ungkap Fadjroel.

Kepada tenaga medis dan rumah sakit, Pemerintah juga mengharapkan senantiasa disiplin dalam penerapan sistem sistem shift/pembatasan jam kerja, karena tenaga medis penolong terakhir masyarakat bila terdampak COVID-19.
"Pemerintah menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk melindungi tenaga medis kita, termasuk APD lengkap dan insentif," imbuh Fadjroel.
Baca Juga:
Polisi Tangkap Penipu Ojol Tidak Bayar Purwokerto-Solo, Pelaku Berstatus PDP COVID-19
Fadjroel juga menegaskan tiga strategi pemerintah untuk menyediakan vaksin dengan cara mencari vaksin yang diproduksi pihak manapun di seluruh dunia, kerjasama riset dan produksi Biofarma, perguruan tinggi, lembaga dalam dan luar negeri.
"Termasuk riset vaksin Merah-Putih oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman," imbuh dia. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba

Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Cara Daftar PPPK Tenaga Kesehatan Kejaksaan 2025: Syarat dan Formasi Lengkap

Menkes Budi Gunadi Sadikin Peringatkan Krisis Tenaga Medis, Indonesia Harus Segera Tiru Swedia untuk Kesehatan Masa Depan!

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Legislator Harap Cek Kesehatan Gratis Tak Cuma Progam Sesaat

DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia

Dinkes Usut Dugaan Kelalaian Tenaga Medis RS Islam Cempaka Putih di Kasus Bayi Tertukar
