Job Fair di Bekasi Berdesak-Desakan, Menaker Akui Perlu Perbaikan
Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025 di Jababeka diserbu lebih dari 25 ribu pencari kerja. (Foto: X)
MerahPutih.com - Viral potongan video dengan narasi pencari kerja memadati acara job fair di salah satu universitas di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Job fair itu diketahui diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi.
Dalam video yang beredar, tampak para pencari kerja berebut memindai kode QR untuk bisa masuk melamar pekerjaan. Suasana yang awalnya kondusif berubah menjadi ricuh seiring dengan membludaknya peserta acara. Massa juga saling berteriak dan saling dorong satu sama lain dan banyak warga jatuh pingsan.
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi menyebut telah membuka 2.000 lebih lowongan pekerjaan, namun pencari kerja yang datang mencapai lebih dari 25.000 orang.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan pentingnya pemetaan risiko dan pengaturan yang tepat terkait penyelenggaraan bursa kerja (job fair).
Baca juga:
Hal ini menyusul job fair yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Gedung Convention Center President University, Jababeka, Cikarang Utara, Selasa (27/5), diwarnai kericuhan sesama pencari kerja.
"Kami evaluasi itu. (Lebih baik bagi penyelenggara untuk) Manage dari awal, bisa memetakan risiko. Kita akan perbaiki,” kata Menaker Yassierli saat menanggapi pertanyaan awak media di Kantor Kemnaker RI Jakarta, Rabu (28/5).
Adapun pada job fair di Cikarang itu, dilaporkan bahwa para pencari kerja berdesak-desakan untuk masuk, bahkan ada beberapa yang jatuh pingsan.
Menaker Yassierli pun mengakui bahwa ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi para pemangku kepentingan terkait agar bisa menyelenggarakan job fair dengan baik dan lebih tertata.
“Ini menjadi PR, kita sadar dan paham kalau kita membutuhkan effort yang lebih besar terkait (proses) rekrutmen tenaga kerja. Semoga di job fair-job fair selanjutnya kami bisa memfasilitasi mereka (para pencari kerja) dengan lebih baik,” ujarnya menambahkan.
Yassierli memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan bursa kerja yang ia nilai menjadi upaya untuk menekan angka pengangguran.
"Kalau ada kasus (seperti yang di Cikarang), tentu harapannya ke depan bisa lebih baik, dan menjadi bahan evaluasi, (mempererat koordinasi dan pembinaan ke dinas-dinas ketenagakerjaan,” kata Yassierli.
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Buruh Tolak Formula Kenaikan Upah, Menaker: Komponen Penghitungan Upah Naik
Menaker Janji Pengumuman Upah Minimum Sebelum 31 Desember 2025
Pemprov DKI Serius Tangani Pengangguran, Fokus pada Difabel dan UMKM
TPT Jakarta Turun Jadi 6,05%, Sektor Transportasi Hingga Perdagangan Jadi Penyerap Tenaga Kerja Tertinggi
Buruan Daftar, Ada 12 Ribu Lowongan Kerja di Jakarta Job Fest 2025
Antusias Pencari Kerja Berburu 12.000 Lowongan di Jakarta Job Festival 2025
Yang Mau Kerja di Luar Negeri, Nih Ada 7.600 Peluang Kerja Ditawarkan Pemerintah
Begini Cara Laporkan PHK dan Gaji Tidak Sesuai ke Kemenaker
150 Disabilitas Telah Menerima Pekerjaan Setelah Job Fair, Termasuk Zidan
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia