JK: Indonesia Harus Kurangi Impor dari Tiongkok

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 01 Desember 2015
JK: Indonesia Harus Kurangi Impor dari Tiongkok

Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Pertemuan Tahunan BI di JCC, Jakarta, Selasa (24/11). (screenshot youtube/BI Channel)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Bisnis - Perlambatan ekonomi yang dialami Tiongkok diproyeksikan masih akan terus berlangsung. Dampaknya masih akan terasa bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.  

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan penurunan ekonomi yang dialami Tiongkok akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. 

"Melambatnya perekonomian Tiongkok akan berpengaruh ke kita. Salah satu jalan untuk mengatasi adalah dengan mengurangi impor," kata JK saat menjadi keynote speaker dalam Acara "Indonesia Economic Outlook 2016", Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (1/12).

JK menambahkan mengurangi impor bukan perkara mudah. Akan tetapi, hal ini tetap harus dilakukan. 

"Dari situlah muncul peluang dan tantangan bisnis baru," sambungnya. 

Seperti diketahui, impor terbesar Indonesia adalah dari Tiongkok. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor dari Tiongkok pada Januari-Oktober 2015 mencapai US$23,8 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2014 lalu sebesar US$14,5 miliar. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 64,39 persen. 

Tingginya impor barang dari Tiongkok membuat defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok kian melebar. Data BPS, pada periode Januari-Oktober 2015 nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok sebesar US$11 miliar, sementara impor mencapai US$23,8 miliar. Dengan demikian defisit perdagangan sebesar US$12,8 miliar. 

Defisit perdagangan Indonesia dengan Tiongkok paling besar dibandingkan dengan negara lainnya. Thailand berada di posisi selanjutnya denagn defisit US$2,7 miliar dan Australia sebesar US$1,4 miliar. 

BACA JUGA

  1. Harga Minyak Dunia Turun Jelang Pertemuan OPEC
  2. Rupiah Dibuka Menguat, Tunggu Pengumuman BPS
  3. Harga Emas Antam Bergeming
  4. Johan Budi : RUU KPK Semestinya Perkuat KPK
  5. Sejarah dan Makna Hari AIDS 1 Desember
#Defisit #Tiongkok #Hindari Impor #Wakil Presiden Jusuf Kalla
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Masih Dalam Tekanan, Defisit Anggaran Negara Bakal Capai 2,78 Persen di 2025
Defisit APBN 2024 tercatat sebesar 2,30 persen dari PDB, masih dalam kisaran target kebijakan fiskal yang ditetapkan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Masih Dalam Tekanan, Defisit Anggaran Negara Bakal Capai 2,78 Persen di 2025
Indonesia
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antar negara, seperti yang dilakukan Indonesia dan Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Indonesia
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Peniadaan HBKB itu mempertimbangkan kepentingan kenegaraan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 23 Mei 2025
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Indonesia
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Salah satu yang harus dilakukan yakni memberikan perlindungan pada pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 09 Mei 2025
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Indonesia
Defisit Maret Rp 104,2 Triliun, Sri Mulyani Klaim Masih Terukur
UU Nomor 62 Tahun 2024 tentang APBN Tahun Anggaran 2025, Pemerintah dan DPR menyepakati bahwa kas negara tahun ini ditargetkan mengalami defisit sebesar Rp 616,2 triliun atau 2,53 persen PDB.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 30 April 2025
Defisit Maret Rp 104,2 Triliun, Sri Mulyani Klaim Masih Terukur
Indonesia
Alarm Defisit APBN Berbunyi: Penerimaan Pajak Anjlok, DPR Desak Pemerintah Benahi Sistem Coretax!
Jika kondisi ini terus berlanjut, defisit APBN berpotensi melampaui target Rp 612,2 triliun
Angga Yudha Pratama - Senin, 17 Maret 2025
Alarm Defisit APBN Berbunyi: Penerimaan Pajak Anjlok, DPR Desak Pemerintah Benahi Sistem Coretax!
Indonesia
Negara Alami Defisit di Awal Tahun, Sinyal Keras Indonesia Hadapi Tekanan Berat
Implementasi sistem administrasi perpajakan baru, Coretax, yang diluncurkan sejak 1 Januari 2025, menjadi salah satu faktor penghambat dalam proses pemungutan pajak.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 Maret 2025
Negara Alami Defisit di Awal Tahun, Sinyal Keras Indonesia Hadapi Tekanan Berat
Indonesia
2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi
Rangkaian-rangkaian KRL baru tersebut juga akan dikirim ke Depo KRL Depok untuk pengecekan awal secara menyeluruh sebelum dilakukan asesmen internal oleh KAI Commuter.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 Maret 2025
2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi
Lifestyle
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
HMPV adalah virus yang bisa menyebabkan penyakit flu seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat, yang dapat menyerang orang dari segala usia.
ImanK - Sabtu, 04 Januari 2025
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
Lifestyle
31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia
31 tahun beroperasi, kini Niu An Cong hadir di Indonesia. Niu An Cong menawarkan pengobatan tradisional dari Tiongkok.
Soffi Amira - Rabu, 13 November 2024
31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia
Bagikan