JK: ICMI Jangan Berpolitik

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: MP/Fadhli)
Merahputih.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk tidak terlalu mengutamakan pembahasan politik, melainkan harus memperkuat bidang-bidang keilmuan untuk menjawab persoalan bangsa saat ini.
"ICMI ini harus memperkuat kelompok-kelompok keilmuan, siapa yang bicara tentang teknologi, tentang sosial, tentang ekonomi, tentang kewirausahaan. Kelompok-kelompok itu yang harus diperkuat ICMI. Karena kalau tidak, maka pertemuan-pertemuannya akhirnya menjadi pertemuan politik, siapa dukung siapa, (paslon) nomor satu atau nomor dua," kata Wapres JK saat menutup Silaturahni Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad ke-28 ICMI di Lampung, Sabtu (8/12).
Wapres mengingatkan apabila organisasi cendekiawan, seperti ICMI, terlalu banyak membahas politik, maka persoalan perekonomian, teknologi di Tanah Air akan tertinggal dan dikesampingkan khususnya selama tahun politik jelang Pemilu.
Akibatnya, kegiatan perekonomian akan terus dikerjakan oleh kalangan pengusaha tanpa ada regenerasi. "Akhirnya, tiap kali mau pemilu, mau pilkada, semua menghadap atau meminta dukungan atau restu daripada mereka yang menguasai ekonomi. Akhirnya, setelah menang politiknya, kadang-kadang ada daerah yang mengendalikan itu yang punya ekonomi (uang)," jelas Wapres dikutip antara.

Sebagai pengusaha dan politikus, JK mengatakan tidak sedikit para pelaku ekonomi turut terlibat dalam kegiatan politik di suatu daerah atau negara.
Hal itu terjadi karena di setiap tahun politik, kegiatan perekonomian selalu dikesampingkan karena sebagian besar masyarakat fokus pada pemenangan calon tertentu.
"Sebenarnya, di belakang politik itu ada penguasaan ekonomi yang kemudian mengontrol politiknya. Itu terjadi dimana-mana, bukan hanya di sini, di Amerika juga lobi-lobi politik oleh para pengusaha itu besar sekali pengaruhnya dalam pengambilan keputusan pemerintahan," jelasnya.
Oleh karena itu, Wapres berharap organisasi kemasyarakatan yang melibatkan para cendekia harus dapat melihat persoalan bangsa secara luas.
"Kita hanya bisa membawa kesejahteran dan kemakmuran itu apabila kita dapat menguasai ekonomi, teknologi dan politik secara bersamaan. Mari sama-sama kita kembali bahwa penguasaan di bidang ekonomi, teknologi itu harus menjadi bagian utama daripada pembicaraan ini," ujarnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Jaksa Mulai Cari Relawan Jokowi Silfester Matutina Buat Segera Dibui

JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah

Ditunda Sepekan, PN Jaksel Gelar Sidang PK Silfester Kasus Pencemaran Nama Baik JK

Sidang PK Silfester Terpidana Pencemaran Nama Baik JK Ditunda, Sakit Dada Dirawat 5 Hari

Penundaan Eksekusi Silfester Matutina yang Merupakan Relawan Jokowi Rusak Prinsip Keadilan Hukum

Prabowo Makan Siang Bareng Jusuf Kalla, Saling Bertukar Pikiran

Ketum Golkar Pilih Bungkam Terkait Konflik JK Vs Agung Laksono di PMI

Pemerintah Siap Turun Tangan Mediasi Konflik JK Vs Agung Laksono di PMI

Pembiaran Munas Tandingan Bikin Malu PMI di Dunia

JK Lapor Polisi soal Kisruh PMI, Agung Laksono: Ini Bukan Masalah Pidana
