Jimly Asshiddiqie Ajak Muslim Kuasai Bidang Perekonomian


Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie. (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Dalam khatib salat id, Prof Jimly Asshiddiqie mengajak umat muslim untuk menguasai bidang perekonomian secara seimbang.
"Pembangunan bangsa Indonesia tidak boleh lagi hanya mengandalkan kuantitas, tetapi juga kualitas, baik kualitas sumber daya manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan kualitas iman taqwa serta kualitas penguasaan di bidang sumber-sumber ekonomi secara seimbang," kata Prof Jimly Asshiddiqie di Lapangan Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Jumat (1/9).
Dia mengatakan, jumlah penduduk muslim di negeri ini sebanyak 87 persen dari 250 juta jiwa dan menempatkan Indonesia dewasa ini sebagai negeri berpenduduk mayoritas muslim terbesar di Dunia.
Meski demikian, kata Jimly, penguasaan di bidang perekonomian sebaliknya justru minoritas.
"Dari daftar 100 orang terkaya di Indonesia, yang beragama Islam hanya sekitar 20 persen saja," kata dia.
Karena itu, semua masjid di seluruh Indonesia jangan melupakan dakwah di bidang ekonomi.
"Saatnya masjid memberikan dakwah lebih banyak di bidang ekonomi dan bisnis. Dakwah di bidang ekonomi dan bisnis ini juga mulia karena mampu menggerakkan perekonomian umat," kata dia.
Jimly mengatakan, sejarah membuktikan dunia usaha sangat penting bagi umat Islam, Peradaban Islam di seluruh dunia berkembang karena peranan dunia usaha.
Para pedagang Arab, kata dia, yang pertama kali menyebarkan Islam ke seluruh dunia dengan dukungan pedagang Persia, pada pedagang bangsa Swahili, Afrika hitam, menjadikan Afrika sebagai Benua Islam sampai ke Spanyol.
"Para pedagang Arab dan Gujarat India berhasil mengukuhkan Islam di Asia Tengah, sampai dengan para pedagang Turki menerobos sampai ke kawasan Eropa Timur," kata dia.
Bahkan, Islam berkembang di masa Rasulullah adalah juga karena peranan Siti Khadijah yang sama-sama Rasulullah adalah keluarga pedagang.
"Keluarga Nabi bersama Siti Khadijah inilah yang harus dicontoh, yaitu berdakwah melalui kegiatan bisnis," tandasnya. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Daftar Stimulus Baru Yang Disiapkan Bagi Rakyat, Termasuk Buat Pengemudi Ojol

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
