Jika Gagal Rayu Prabowo, PKS Siapkan Tiga Opsi Hadapi Pilpres 2019
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) (Foto: pks.id)
MerahPutih.Com - Upaya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyodorkan salah satu kadernya untuk jadi cawapres Prabowo di Pilpres 2019 masih menunggu keputusan final dari sang capres.
Meski nama Salim Segaf Al-Jufri masuk dalam bursa cawapres Prabowo, sampai saat ini tampaknya belum ada kata sepakat antara Prabowo dengan partai koalisi. Sebagai partai koalisi Gerindra, PKS mulai memikirkan opsi lain jika bakal cawapresnya gagal bersanding dengan Prabowo Subianto.
"Dari pertemuan seluruh fraksi-faksi PKS se-Indonesia, Dewan Syuro PKS telah memutuskan sembilan orang bakal cawapres yang diusung mendampingi pak Prabowo. Kalau sekiranya tidak masuk, maka beberapa opsi akan ditempuh," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Sulsel Ariyadi Arsal, di Makassar, Senin (6/8).
Dia menyebutkan, beberapa opsi yang lahir dalam pertemuan itu, tetap mendorong kader dari PKS mendampingi Prabowo Subianto tentunya tetap pada prinsip ganti presiden, mengingat PKS dan Gerindra selama ini solid di parlemen.
Selanjutnya opsi kedua apabila Prabowo membatalkan maju menjadi bakal calon presiden, maka koalisi tetap berjalan siapa pun yang akan diusung nanti dalam koalisi bersama.
Opsi ketiga, jika sekiranya Prabowo tidak mengambil kader PKS hingga akhir masa pendaftaran 10 Agustus, kemungkinan PKS akan melakukan negosiasi dengan partai lain membentuk poros baru, melihat dinamika politik yang terus berkembang.
"Sekarang ini PKS masih masuk dalam gerbong koalisi yang lalu, kami masih berharap pak Prabowo dapat memilih pendampingnya dari sembilan kader PKS yang didorong majelis syuro melalui musyawarah dan hasil ijtima," ujar anggota DPRD Sulsel ini sebagaimana dilansir Antara.
Selain itu, bila nantinya Prabowo mengurungkan niatnya maju lantas muncul nama baru, misalnya Anies Baswedan yang diusung koalisi bersama menjadi bakal cawapres, maka kader PKS pun siap menjadi pasangannya pada pilpres, tergantung konstelasi politik nantinya.
Kendati saat ini belum ada kejelasan seluruh partai baik yang mengusung Joko Widodo maupun Prabowo Subianto hingga masa pendaftaran pilres ditutup 10 Agustus, kata dia, semua bisa berubah tergantung kondisi politik yang berkembang.
"Kami punya kader dan punya jaringan se-Indonesia, meski tidak memiliki media mainstream, tetapi jaringan sosial media dan mesin partai siap bekerja, PKS sementara ini masih masuk koalisi sebelum masa akhir pendaftaran ditutup," kata mantan Sekretaris DPD PKS Sulsel itu.
Sebelumnya, PKS telah mengusung sembilan kadernya, yaitu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Selanjutnya, Presiden PKS saat ini Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, mantan Menkominfo Tifatul Sembiring, Muzzamil Yusuf, dan Mardani Ali Sera. Sembilan kader ini hasil dari musyawarah majelis syuro untuk didorong maju mendampingi Prabowo pada Pilres 2019.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gempa Bumi Berskala 5,6 Skala Richter Guncang Sumba Barat Daya
Bagikan
Berita Terkait
Lepas Atlet Indonesia ke SEA Games 2025, Prabowo Janjikan Bonus Rp 1 Miliar untuk Peraih Emas
Momen Presiden Prabowo Subianto Tinjau Jembatan Pantai Dona Pasca Banjir Bandang di Aceh
Momen Presiden Prabowo Subianto Tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara
Prabowo Minta Percepatan Pembangunan Jembatan Penyeberangan untuk Pelajar di Daerah
Prabowo Subianto Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Tenang dan Mampu Bertahan dari Gempuran Perang Dagang
Ketika Video Anak Sekolah Menyeberangi Sungai Bikin Presiden Prabowo Batalkan Janji Libur Akhir Pekan
Banjir & Longsor Hantam 3 Provinsi di Sumatra, Prabowo Didesak Tetapkan Status Bencana Nasional
Jubir Ungkap KPK Belum Terima Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
Bandara di Morowali tak Diawasi Bea Cukai dan Imigrasi, Pengamat: Jangan Sampai Jadi Lokasi Transaksi Ilegal
Prabowo Beri Rehabilitasi ke Eks Dirut ASDP, DPR: Penegak Hukum tak Boleh Gegabah