Jenis Cedera Paling Sering Dialami Pelari


Pelari yang peningkatan total kilometer per minggu lebih dari 10 persen memiliki risiko cedera yang lebih tinggi. (Foto Unsplash Alessio Soggetti)
PARA pelari profesional tentu pernah mengalami cedera baik saat latihan maupun saat berkompetisi. Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO menjelaskan beberapa jenis cedera di sekitar kaki yang paling sering dialami oleh para pelari.
Riset yang diterbitkan di jurnal Sports Medicine pada 2014 menyebutkan overuse injury atau cedera berlebihan merupakan cedera yang paling sering dialami para pelari. Cedera berlebihan muncul dari akumulasi mikrotrauma dan disebabkan oleh ketegangan berulang.
"Kalau bicara sendi dan otot, paling sering adalah overuse injury. Tipe cedera ada dua, trauma dan overuse. Kalau trauma itu seperti keseleo. Kalau overuse karena ada repetitif movement dan akumulasi mikrotrauma ketegangan tulang, sehingga menyebabkan cedera pada pelari," kata Andi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) seperti dilansir ANTARA.
Baca juga:
Lima Cedera Paling Sering Menimpa Pegolf Pemula

Overuse injury biasanya menimbulkan rasa sakit di bagian depan lutut atau di sekitar tempurung lutut yang disebut dengan cedera runners knee. Nyeri pada bagian lutut ini juga terjadi karena total kilometer jarak lari yang ditempuh per minggu cukup tinggi (higher mileage).
Andi menjelaskan olahraga lari memiliki hukum 10 persen peningkatan weekly atau total kilometer dalam satu minggu tidak boleh melebihi 10 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Ia mengatakan pelari yang peningkatan total kilometer per minggu lebih dari 10 persen memiliki risiko cedera lebih tinggi.
Baca juga:
Mengapa Pijat Dilarang Saat Cedera Ankle?

"(Hukum 10 persen) misalnya saya lari (total) empat kali (seminggu). Yang weekday, saya larinya lima kilometer kali tiga hari, kemudian yang weekend 10 kilometer. Berarti total 25 kilometer. Minggu depan itu saya tidak boleh lebih dari 27,5 km total kilometernya," terang Andi.
Kembali ke cedera runners knee, Andi menambahkan bahwa cedera jenis ini juga dapat disebabkan oleh otot paha depan yang kaku, otot bokong yang lemah, serta permukaan lari yang keras. Ada pula cedera plantar fascitis yang tidak hanya dialami pelari tetapi juga orang-orang pada umumnya. Salah satu penyebab cedera ini adalah nyeri di tulang tumit baik di bagian bawah atau belakang tumit.
Jenis cedera yang lain adalah shin splint yang dapat terjadi ketika kaki mendarat pada tumit saat berlari sehingga menimbulkan nyeri di tulang kering bagian depan.
"Biasanya berhubungan dengan heel strike runners, kadar kelemahan dari sendi ankle dan otot tibialis aterior atau otot yang ada di depan. Kemudian biasanya pada saat sering downhill running, ada ketidakseimbangan otot kaki, dan biasanya di permukaan keras," kata Andi.
Ada juga cedera illiotibial band syndrome (ITBS) berupa yeri di sisi luar dari lutut. Cedera ini biasanya timbul karena lari terlalu cepat atau terlalu jauh, kurangnya pemanasan, berlari turun, otot bokong yang lemah, dan panjang kaki yang berbeda atau panjang tungkai antara kanan dan kiri berbeda beberapa sentimeter.
Terakhir, ada cedera achilles tendinitis, yaitu nyeri pada belakang tumit atau otot betis bagian bawah. Cedera ini, kata Andi, biasanya terjadi karena otot betis yang kaku atau lemah, serta kenaikan jarak kilometer lari mingguan yang cukup tinggi. (and)
Baca juga:
Diwarnai Cedera di Tengah Pertandingan, The Daddies Lolos ke Semifinal All England
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
