Jawa Barat Mulai Terapkan Teknologi Baru Insenerator Pindad
Petugas dengan alat berat mengambil sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/pras.
MerahPutih.com - Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Purwakarta terpilih sebagai titik awal uji coba proyek Kawasan Tuntas Sampah di Provinsi Jawa Barat. Uji coba awal ini menggunakan dua metode dalam pengelolaan sampah, yakni pemilahan sampah organik dan non-organik.
Sistem pengelolaan sampah ini menggunakan TPS3R, tempat pembuangan sementara reduce-reuse-recycle. Untuk sampah non-organik yang tidak dapat didaur ulang akan dibakar dengan insenerator teknologi baru PT Pindad, yang telah lolos uji mutu dan SNI.
Baca Juga:
“Di sana (kawasan tuntas sampah) akan ada TPS3R, ada pemilahan sampah bernilai tinggi dan bernilai rendah. Untuk sampah yang basah dan organik ada pengembangan belatung dan kemudian setelah itu ada insenerator (pembakaran) juga,” kata Kepala Bidang Infrastruktur Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, Isma Andini, pada acara Japri (Jabar Punya Informasi), Jumat (12/11).
“TPS3R dalam pilot project mudah-mudahan dapat dikembangkan di seluruh tempat atau kawasan Jawa Barat sehingga dapat memperpanjang usia TPA (tempat pembuangan akhir),” imbuh pejabat Pemprov Jabar itu.
Tak hanya soal sampah, Isma mengungkit pentingnya aksi bersama penanganan banjir di Jabar. Menurut dia, pengendalian pemanfaatan ruang tentunya memiliki peran untuk kawasan terbangun yang sudah cukup banyak.
Untuk itu, lanjut dia, memang perlu suatu pengendalian dan pengaturan bahwa apa yang sudah dikeluarkan izinnya itu dapat dipatuhi oleh masyarakat. “Dan sebetulnya kalau dilihat IMB, di situ ada ketentuan sumur resapan,”kata dia.
Isma menambahkan ada Rencana Induk Drainase Perkotaan di Metropolitan Bodebekkarpur Raya meliputi Bogor-Depok-Karawang-Purwakarta. Untuk itu perlu meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan kabupaten/kota terutama untuk penanganan drainase.
“Jika terlaksana itu insyaallah aman untuk drainase. Drainase itu akan kering karena run off tidak ada. Tidak akan banyak air mengalir ke bawah,” ujarnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Wagub Sebut Perpanjangan Kontrak Pengelolaan Sampah Bantar Gebang Masih Proses
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Gubernur Jawa Barat Bakal Pecat Pejabat Sembunyikan Data Deposito Rp 4,17 Triliun
Menkeu Purbaya Pastikan Dana Mobil Maung untuk Menteri Siap, Tinggal Tunggu Produksi Pindad
Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran