Jangan Tunda Menemukan Pekerjaan Impian

KETIKA baru memasuki dunia kerja, hatimu langsung tertuju pada pekerjaan impian. Ini adalah posisi yang tampak ajaib dan memberi uang yang kamu harapkan, prestise, dan jenis karier yang membuatm semangat ke kantor setiap hari. Sayangnya, banyak orang kecewa ketika mereka menyadari bahwa bahkan pekerjaan terbaik pun memiliki aspek yang tidak mereka sukai.

Jika kamu merasa terjebak di pekerjaanmu yang sekarang setelah cukup lama mencari pekerjaan impian, kamu sedang menyiapkan diri untuk kegagalan. Kamu menunda hari esok menemukan pekerjaan impian. Padahal itu bisa segera kamu miliki secepatnya. Bahkan tanpa harus keluar dari pekerjaanmu yang sekarang Berikut adalah beberapa alasan mengapa jangan tunda menemukan pekerjaan yang sempurna.

Baca Juga:

Jangan Biarkan 5 Hal Ini Merusak Masa Depanmu

Posisi sempurna, pekerjaan impian?

Sebuah pepatah menyebutkan, "mustahil menemukan jarum yang hilang di tumpukan jerami." Nah, menemukan pekerjaan yang sempurna bisa sangat mirip. Pola pikirmu terjebak pada konsep apa pekerjaan yang idea, tetapi itu mungkin bukan kenyataan. Tanyakan pada dirimu sendiri apa yang paling membuatmu bahagia? Apa yang ingin kamu lakukan dengan hidupmu? Bagaimana kamu tahu apa bakatmu? Apa kendala yang menghalangimu dari mimpi-mimpimu? Apa yang perlu kamu lakukan untuk mencapai mimpi-mimpimu?

Dengan membuat peta menuju kesuksesan, kamu dapat mengurangi tekanan dari diri sendiri tentang menemukan posisi yang sempurna. Pekerjaan yang ideal untukmu mungkin tidak terlihat seperti mimpi, tetapi itulah yang terbaik untukmu. Dengan cara itu, mungkin kamu langsung menemukan pekerjaan ideal itu dari yang sedang kamu lakukan sekarang.

Motivasi

Sepanjang hidup, kamu mungkin punya lebih dari satu pekerjaan yang sesuai dengan kategori impian. Kamu harus ingat bahwa selalu ada ruang untuk berkembang. Satu hal yang tidak akan pernah berubah adalah bahwa motivasi harus datang dari dalam diri.

Kuncinya adalah tetap fokus pada posisimu pada tahap kehidupan ini. Kamu harus melakukan apa yang terasa baik. Kamu memiliki kekuatan untuk menciptakan mimpi. Jika kamu melakukan sesuatu yang kamu sukai, maka tidak ada hal lain yang penting bagimu.

Jangan berfantasi

Ingatlah bahwa tujuanmu akan menyesuaikan diri seiring bertambahnya usia. Ketika berusia 18 tahun, mungkin perjalanan keliling dunia begitu penting. Namun ketika kamu sudah berusia 30 tahun dengan dua anak, kamu menginginkan sesuatu yang lebih stabil. Ingatlah bahwa pekerjaanmu harus menunjang biaya hidupmu karena ada lebih dari sekadar kebahagiaan dalam hidup.

Baca Juga:

Warna Favoritmu Mengindikasi Kondisi Psikologis

Bekerja

Ada kemungkinan bahwa kamu dapat menemukan pekerjaan hebat yang membuatmu bahagia dan memberimu kepuasan. Kendati demikian, kamu dapat memiliki lebih dari satu gairah dan itu dapat berkembang setiap waktu. Pada usia 18 tahun, jalur bisnis yang kamu lihat sebagai mimpi tidak akan terlihat sama saat kamu usia 40 tahun.

Kamu akan menemukan banyak tikungan dan belokan di sepanjang jalan. Pada akhirnya, kamu memutuskan apakah akan membalik halaman berikutnya atau tidak. Beberapa nasihat bijak adalah bersikap terbuka terhadap perubahan.

Tidak apa-apa bermimpi besar, tetapi kamu harus menyadari bahwa impian kamu akan berubah seiring berjalannya waktu. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena berarti kamu sedang berkembang.

Mencari

Sifat yang sangat manusiawi adalah mencari dan mencari lebih banyak lagi. Kamu mungkin sudah duduk di pekerjaan impianmu tetapi sangat sibuk mencarinya sehingga kamu tidak melihat apa yang sesungguhnya.

Gaya hidup

Daripada memikirkan posisi impian, mengapa tidak memikirkan gaya hidup yang kamu inginkan? Jika kamu menyukai kebebasan, ingin berkeliling dunia, dan tidak tahan terikat pada meja. Maka menjadi akuntan bukan pekerjaan yang ideal untukmu. Menemukan pekerjaan tepat yang merupakan impianmu harus melibatkan dirimu yang terbaik.

Berhentilah mengkhawatirkan portofolio dan fokuskan dirimu untuk menangkap nilai-nilai hidup. Bagaimanapun, semua mimpi tunduk pada interpretasi. (avia)

Baca Juga:

Anjing Bisa Deteksi Obrolan Serius vs. Omong Kosong