Jangan Nangis, Ini Dampak Negatif Air Mata Bagi Kulit

annehsannehs - Senin, 14 Februari 2022
Jangan Nangis, Ini Dampak Negatif Air Mata Bagi Kulit

Jangan nangis ya! (Foto pixabay/StockSnap)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KETIKA scrolling Instagram dan melihat video rescue anjing terlantar yang diadopsi, mungkin kamu merasa emosional dan menangis kecil. Belum lagi ketika ada adegan sedih pada drakor favoritmu yang membuatmu banjir air mata, atau ketika idol K-pop favoritmu posting foto selfie yang membuatmu bahagia sampai menitikkan air mata.

Menangis adalah kegiatan yang wajar terjadi pada kehidupan sehari-hari. Bahkan, menangis memiliki manfaat bagi kesehatan mata. Dikutip dari Healthline, menangis merupakan proses biologis alami yang membantu manusia mengekspresikan dan memproses rasa sakit dan emosi.

Baca juga:

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Tubuh Setelah Divaksin

Air mata bisa memicu iritasi. (Foto pixabay/VISHNU_KV)
Air mata bisa memicu iritasi. (Foto pixabay/VISHNU_KV)

Menurut ahli kulit, air mata ini pun juga berdampak pada kesehatan kulit. Banyak orang dengan kulit sensitif akan merasakan iritasi ringan setelah menangis.

Menurut dokter kulit bersertifikat di Art of Skin MD, Melanie Palm, MD, mengatakan kepada Healthline bahwa air mata bersifat isotonik, tetapi memiliki pH yang lebih tinggi daripada kulit kita.

Baca juga:

Tiga Film Komedi Terbaik Ini Siap Mengocok Perut di Akhir Pekan

"pH air mata mendekati 7, dan pH kulit mendekati 5,5 atau 6," ungkap Palm. Jadi, paparan air mata jangka pendek tidak berbahaya. Tetapi paparan jangka panjang bisa menyebabkan perubahan hidrasi kulit atau iritasi ringan karena perbedaan pH.

pH merupakan potential hydrogen yang mengacu kepada tingkat keasaman dan kebasaan dalam senyawa yang diukur pada skala 0 sampai 14 dari yang paling asam sampai yang paling basa.

Baca juga:

Wajib Nonton deh, 4 Film Terlucu Stephen Chow

Mengucek mata atau menggunakan tisu tertentu juga bisa berpengaruh pada kulit wajah dan menimbulkan inflamasi, membuat kulit jadi gelap, bahkan mengiritasi jerawat.

Jangan terlalu sering menangis. (Foto pixabay/Anemone123)
Jangan terlalu sering menangis. (Foto pixabay/Anemone123)

"Ketika menangis, pembuluh darah di sekitar mata, wajah, dan hidung melebar dengan peningkatan aliran darah sehingga menyebabkan pembengkakan dan kemerahan," ungkap dokter mata bersertifikat, Dagny Zhu, MD. Maka dari itu untuk menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi gejala setelah menangis, cuci wajah dengan air dingin atau oleskan kompres air dingin di atas kelopak mata.

Karena kehilangan elektrolit sembari menangis, minum banyak air putih dan gunakan moisturizer agar kulit wajah tidak kering. (SHN)

Baca juga:

Ingin Cosplay Jadi Kurir? Pakai Nih Tas Ala Kardus Paket

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Bagikan