Jangan Lakukan Kekerasan Pada Anak Saat Stres Akibat Pandemi

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 10 Juni 2020
Jangan Lakukan Kekerasan Pada Anak Saat Stres Akibat Pandemi

Ilustrasi anak dan orangtua (Foto: Pixabay/marvelmozhko)

Ukuran:
14
Audio:

PANDEMI virus corona baru atau COVID-19 memang membuat banyak orang tertekan yang pada akhirnya berujung stres. Tak sedikit orangtua yang melakuan kekerasan terhadap anak secara verbal atau fisik untuk melampiaskannya.

Memarahi anak dengan keras, memberikan ancaman atau mencubit juga termasuk dalam kekerasan terhadap anak. Hal ini secara tak sadar bisa dilakukan orangtua saat tak mampu membendung emosi.

Baca juga:

Enggak Cengeng, Warga Ceger Malah Berbagi di Masa Sulit

Sayang anak meski stres akibat pandemi (Foto: Pixabay/thevirtualdenise)
Sayang anak meski stres akibat pandemi (Foto: Pixabay/thevirtualdenise)

Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjiji, S.Psi menjelaskan kekerapan pada anak bisa terjadi tergantung pengendalian diri orangtua dalam mengatur emosi. Tekanan dari pandemi bukan alasan melakukan kekerapan pada anak apapun bentuknya.

"Semua tergantung dari bagaimana pengendalian diri jadi orangtua itu sendiri, tidak serta merta tekanan hidup membuat orangtua melakukan kekerasan pada anak," katanya seperti dilansir Antaranews.

"Orangtua merupakan pelindung anak jadi sudah semestinya orang tua menjaga anak dari kekerasan termasuk kekerasan dari orangtua itu sendiri," lanjut Vera.

Baca juga:

Kentang untuk Leher yang Sakit

Bukan alasan memarahi anak saat orangtua stres (Foto: Pixabay/sasint)
Bukan alasan memarahi anak saat orangtua stres (Foto: Pixabay/sasint)

Pentigbagi orangtua memahami anak memiliki kemampuan terbatas untuk dapat mengerti tentang keadaan yang dialami orangtuanya. "Fokus pada apa yang bisa dilakukan termasuk fokus pada apa yang harus dilakukan pada anak dan pahami bahwa anak-anak punya keterbatasan dalam memahami kondisi orangtuanya," jelas Vera.

Agar bisa mengatasi stres, orangtua diperkenankan menenangkan diri sejenak. Berbagi certa dan tetap terhubung dengan orang terdekat bisa menjadi salah satu solusi untuk meredakan emosi.

"Orang tua boleh saja bilang butuh waktu sebentar untuk tenangkan diri jika emosi sudah tak tertahankan. Bicara atau berbagi cerita dengan orang yang bisa dipercaya juga bisa kurangi beban stress yang dirasakan," tutup Vera. (Yni)

Baca juga:

Prosesi Wisuda Sekolah di Fase New Normal

#Orangtua Baik #Kekerasan Orangtua
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

ShowBiz
Belajar Relasi Orangtua dengan Anak Remaja lewat 'Bad Boys vs Crazy Girls 2'
Relasi dan komunikasi yang baik dalam keluarga bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan hangat
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 24 Januari 2024
Belajar Relasi Orangtua dengan Anak Remaja lewat 'Bad Boys vs Crazy Girls 2'
Fun
Fatherless Figure Syndrome, Punya Ayah, Tapi Berasa Jauh
Ketiadaan ayah dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, termasuk ketidakhadiran emosional, fisik, dan finansial.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 27 Juli 2023
Fatherless Figure Syndrome, Punya Ayah, Tapi Berasa Jauh
Fun
Mitos Janggal Sindrom Anak Tunggal
Tidak ada penelitian yang menunjukkan bukti bahwa sindrom tersebut kebenaran universal di antara para anak tunggal.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 08 Juni 2023
Mitos Janggal Sindrom Anak Tunggal
Fun
Liburan Usai, Anak Mogok ke Sekolah, Ada Apa?
Pahami kondisi yang sebenarnya.
P Suryo R - Rabu, 04 Januari 2023
Liburan Usai, Anak Mogok ke Sekolah, Ada Apa?
Bagikan