Jangan Keripik, Pengidap Darah Tinggi Mending Ngemil Kefir

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 29 November 2024
Jangan Keripik, Pengidap Darah Tinggi Mending Ngemil Kefir

Susu kaya nutrisi. (Foto: Unsplash/Anita Jankovic)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Keripik asin terdengar lezat untuk cemal-cemil. Sayangnya makanan tersebut tidak menyehatkan karena bisa bikin kamu gemuk. Itu juga bukan pilihan terbaik jika kamu memiliki tekanan darah tinggi.

Keripik asin mengandung banyak natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah kamu. Makanan ini juga sangat berbahaya apabila dimakan di malam hari karena kalorinya cukup tinggi.

Maka dari itu, pilihlah camilan bergizi. Camilan yang bergizi dapat membuat kamu merasa kenyang di sela waktu makan dan mencegah terbangun dalam keadaan lapar di tengah malam. Ahli gizi merekomendasikan kefir untuk dijadikan camilan malam hari bagi penderita darah tinggi.

Kefir adalah produk susu fermentasi yang lembut dan dapat diminum dengan rasa yang sedikit asam dan konsistensi seperti milkshake. Kefir mengandung banyak nutrisi penting seperti probiotik, magnesium, dan kalium, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga:

Kefir, Susu Fermentasi yang Bisa Mengencangkan Kulit

Kefir tersedia dalam berbagai jenis, termasuk pilihan susu rendah lemak, susu rendah lemak, dan susu murni, serta yang diberi perasa dan tanpa perasa. Meskipun semuanya merupakan pilihan yang bagus, kefir tawar mudah dipadukan dengan perasa manis atau gurih, tergantung pada keinginan kamu. (ikh)

.

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan