Jam Malam Diberlakukan di Bogor, Warga Diperingatkan Tetap di Rumah


Pelaksanaan kebijakan ganjil-genap pada akhir pekan di Kota Bogor. ANTARA/HO/Pemkot Bogor
MerahPutih.com - Tingginya penyebaran COVID-19 di Bogor membuat kepolisian melakukan penyekatan di 10 ruas jalan protokol kota hujan itu.
Hal ini dilakukan guna menekan mobilisasi masyarakat jelang pemberlakukan PPKM Mikro Darurat.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menuturkan, mulai Rabu (30/6) malam hingga beberapa hari ke depan Kota Bogor memberlakukan jam malam.
Baca Juga:
Rumah Sakit di Kota Bogor Penuh, Bima Arya Ngaku Tak Bisa Berbuat Banyak
Tujuannya untuk mengurangi mobilisasi masyarakat mulai pukul 21.00 WIB hingga 24.00 WIB. Kecuali untuk kendaraan seperti aparat yang bertugas, ambulans hingga darurat.
“Kalau tidak darurat, tidak penting silakan di rumah. Bila mau keluar manfaatkan waktu sebelum pukul 21.00 WIB,” terang Tyo kepada wartawan yang dikutip, Kamis (1/7).
Menurut mantan Wakapolres Metro Jakarta Pusat ini, sebanyak 100 personel gabungan terlebar di 10 titik tersebut.
Antara lain Simpang Pos Terpadu (SMAN 1 Bogor), Simpang Air Mancur, Simpang Jembatan Merah, Simpang Mall BTM, Simpang Empang, Simpang Warung Jambu, Simpang Lodaya, Simpang RS Salak/Dunkin Donuts, Simpang Tugu Kujang dan Simpang Lippo Ekalokasari.
Tyo menjamin bahwa kegiatan kerumunan dan sebagainya itu tidak ada di Kota Bogor. Semua aktivitas pertokoan, perbelanjaan yang sudah tutup pada pukul 21.00 WIB itu tidak beralih ke tempat keramaian di pinggir jalan.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan, wilayahnya saat ini dalam kondisi darurat karena kasus positif COVID-19 terus meningkat tajam.
Hal itu dibarengi dengan tingkat keterisian tempat tidur (BOD) di rumah sakit (RS) untuk pasien hampir terisi penuh.
"Sebaiknya di rumah saja. Jangan keluar jika tidak ada kebutuhan penting yang mendesak," kata Bima.
Dia juga mengingatkan warga Kota Bogor untuk meningkatkan kesadaran, karena saat ini Kota Bogor dalam kondisi darurat.
"Kasus COVID-19 terus meningkat tajam, rumah sakit sudah hampir penuh oleh pasien COVID-19. Petugas juga terbatas, kapasitasnya juga terbatas," kata Bima.
Pemkot Bogor bukan hanya akan mengoperasikan kembali RS lapangan namun saat ini tengah membangun sejumlah tenda darurat yang akan difungsikan sebagai ruang fasilitas instalasi gawat darurat (IGD) di RSUD Kota Bogor.
"Rencananya Jumat mendatang fasilitas RS lapangan di GOR Pajajaran dan fasilitas IGD menggunakan tenda darurat di RSUD sudah bisa digunakan," kata Bima Arya.
Dioperasikannya kembali rumah sakit lapangan di kompleks GOR Pajajaran untuk menambah keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio untuk pasien COVID-19 di seluruh rumah sakit di Kota Bogor terus meningkat, dan kali ini RS Lapangan di bawah RSUD Kota.
"Saya sudah berkomunikasi langsung dengan kepala BNPB untuk mengoperasikan kembali RS lapangan, namun saat ini pendanaannya Pemkot Bogor menggunakan sistem klaim pada pusat," kata dia.
Baca Juga:
Rumah sakit lapangan ini pun sama halnya dengan RS pada umumnya. Saat ini fasilitas yang akan tersedia di RS Lapangan yakni 64 tempat tidur isolasi yang terdiri dari 8 IGD dan 56 tempat tidur rawat inap.
"Ini akan menambah jumlah ketersediaan tempat tidur di Kota Bogor agar bisa menangani pasien positif di Kota Bogor yang angkanya meningkat dalam satu pekan terakhir," jelas Bima.
Fasilitas lainya yang tersedia di RS Lapangan yakni unit layanan fisioterapi, laboratorium, radiologi mobile, pelayanan gizi, farmasi serta rujukan.
Tenaga kesehatan yang bersiaga di RS Lapangan 44 perawat, 8 dokter spesialis, 10 dokter umum, 6 radiografer, 2 fisioterapi dan petugas penunjang lainnya.
Bima menbahkan, untuk tenda darurat yang saat ini tengah didirikan di RSUD nantinya akan digunakan sebagai fasilitas instalasi gawat darurat (IGD) khusus pasien umum, sedangkan ruang IGD lama seluruhnya dikususkan untuk menangani pasien COVID-19
"Jangan sampai semua berkumpul di situ dan harus dipisahkan,” tambahnya. (Knu)
Baca Juga:
4.741 Kendaraan Diputar Balik, Pemkot Bogor Lanjutkan Ganjil Genap Hari ini
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
