Jakarta Syaratkan 3 Kepastian bagi Pendatang Setelah Lebaran


Arsip foto - Kepala Disdukcapil DKI Budi Awaluddin diwawancarai wartawan terkait penduduk pendatang di Pendopo Balai Kota Jakarta, Selasa (14/2/2023). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/aa
MerahPutih.com - Mudik Lebaran biasanya meninggalkan permasalahan kependudukan bagi DKI Jakarta dari tahun ke tahun. Hal itu karena banyaknya para pendatang yang ingin mengadu nasib di ibu kota.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi DKI Jakarta berharap, pengurus RT/RW di kabupaten/kota di Provinsi Jakarta mempunyai tiga kepastian dari setiap warga pendatang yang melaporkan kedatangannya, yakni kepastian jaminan tempat tinggal, tempat kerja, serta keahlian dan keterampilan.
Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awalludin menyiapkan strategi pendataan bagi warga pendatang itu, supaya penduduk DKI Jakarta nantinya tetap tertib administrasi kependudukan usai tradisi mudik Idul Fitri 1444 Hijriah berakhir.
Baca Juga:
Libur Lebaran 2023 Momentum Kebangkitan Pariwisata Pasca-Pandemi
Budi menilai, mudik sebagai tradisi dalam rangka menjalin silaturahmi dan menjaga kekerabatan saat momentum hari raya keagamaan tiba.
"Semakin tinggi pergerakan orang ke luar Jakarta untuk mudik berimplikasi pada jumlah pendatang yang kemungkinan bisa berlipat jumlahnya," kata Budi di Jakarta, Jumat (15/4), seperti dikutip Antara.
Dalam tren mudik tiap tahunnya kondisi penduduk Jakarta akan selalu meningkat dengan data penduduk WNI saat ini 11.317.271 orang sesuai data penduduk berdasarkan jenis kelamin per kabupaten/kota di DKI Jakarta semester II tahun 2022.
Penduduk Jakarta setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, termasuk jumlah pendatang di dalamnya pada tahun 2022 sejumlah 151.752 orang, tahun 2021 sejumlah 139.740 orang, tahun 2020 sejumlah 113.814 orang.
Baca Juga:
Catat! 37 Titik Pos Pengamanan Mudik Lebaran di Jakarta
Dari tren ini terlihat para pendatang dalam tiga tahun terakhir memiliki beragam pendidikan. Untuk yang berpendidikan SLTA ke bawah sebesar 78,04 persen tahun 2020, 78,25 persen tahun 2021, dan 78,49 persen tahun 2022, sedangkan angka masyarakat berpenghasilan rendah sebesar 40,93 persen tahun 2020, 47,61 persen tahun 2021, 45,64 persen tahun 2022.
Budi mengungkapkan untuk Lebaran tahun 2023 memprediksikan jumlah pendatang baru pasca-Lebaran tahun 2023 akan bertambah 20-30 persen atau sekitar 36.000 sampai dengan 40.000 pendatang.
Postur jumlah penduduk yang tidak ideal dikhawatirkan berpotensi meningkatkan kemiskinan, stunting, pengangguran, transportasi hingga masalah kriminalitas.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan dan memberikan kenyamanan dan kenyamanan warga Jakarta.
Ke depan Jakarta ingin menjadi kota global, sehingga perlu ada penataan perkotaan yang modern pada berbagai lini sektor untuk mengaturnya, salah satunya di bidang kependudukan, agar tercipta masyarakat madani yang dicita-citakan. (*)
Baca Juga:
537 Ribu Kendaraan Diprediksi Melintas Kota Solo per Hari saat Lebaran
Bagikan
Berita Terkait
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi

Selama Masa Angkutan Lebaran 2025, Ketepatan Waktu Kereta Api Belum Capai 100% On Time

Okupansi Keberangkatan Kereta Api Capai 104 Persen selama Mudik Lebaran 2025

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Berakhir, Korlantas Polri Bakal Evaluasi Semua Aspek

One Way Nasional sepanjang 344 Kilometer saat Arus Balik Lebaran Resmi Dibuka

Puncak Arus Balik Lebaran, 35 Ribu Kendaraan Menyeberangan ke Jawa dan Sumatera

Nyaris 1 Juta Kendaraan Kembali ke Wilayah Jabodetabek saat Periode Arus Balik Lebaran

Puncak Arus Balik Hari Ini, 117 Ribu Kendaraan Diprediksi Bergerak ke Arah Jakarta

Persaingan di Jakarta Makin Keras, Perantau Baru Setelah Lebaran Diprediksi Turun
