Istana Bantah Pemerintah Jokowi Tidak Tegas Protes Tiongkok soal Etnis Uighur


Presiden Jokowi bersama Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Biro Pers Setpres)
MerahPutih.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membantah bahwa pemerintahan Joko Widodo tak tegas dalam polemik dugaan perampasan HAM etnis Uighur. Sebab, sejumlah upaya diplomasi terus dilakukan.
Mantan kader Partai Golkar dan Partai Bulan Bintang (PBB) ini mengatakan, pemerintah memiliki perhatian besar terhadap isu kemanusiaan.
Baca Juga
MUI Tantang Keberanian Indonesia Hadapi Tiongkok untuk Bela Etnis Muslim Uighur
"Kalau hal urusan begini (kemanusiaan), presiden jelas, punya sikap dan kepentingan terkait dengan yang kemanusiaan. Berkali-kali Ibu Kemenlu Retno Marsudi menyampaikan sikap pemerintah dan presiden terkait masalah kemanusiaan," kata Ngabalin kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/12).
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah belum menentukan sikap terkait muslim etnis Uighur di Xinjiang, Tiongkok. Menurutnya, pemerintah memilih berhati-hati menyikapi persoalan etnis Uighur.

"Bagi pemerintah, saya kira tidak gegabah untuk mengeluarkan pikiran dan sikap," kata Ngabalin.
Bekas anggota DPR itu menambahkan, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri tengah mencari informasi detail terkait persoalan yang dialami etnis Uighur. Sebab, pemerintah tidak mau termakan informasi sesat soal Uighur.
Baca Juga
Wakil Ketua MPR: Pemerintah Jangan Hanya Jadi Penonton Isu Uighur
"Sikap pemerintah tentu perlu mendapatkan informasi yang komplet dan lengkap. Kami tahu penyebaran berita hoaks dan bohong itu luar biasa dahsyatnya," lanjut dia.
Ia beranggapan, masyarakat harus mampu memilah mana informasi yang benar soal penyiksaan etnis uighur.
"Masyarakat harus cerdas karena banyak berita tak benar yang memang disiarkan dimana-mana," jelas Ngabalin.
Saat disinggung soal kritikan Politikus Gerindra Fadli Zon yang kerap mengkritik ketidaktegasan pemerintahan Jokowi meski kini sudah berada di koalisi, Ngabalin menanggapi santai.
"Semua dimata Fadli Zon selalu jelek," tutup Ngabalin.
Beberapa tahun ini, terjadi dugaan persekusi dan diskriminasi terhadap etnis Muslim Uighur di wilayah Xinjiang. Para ahli dan aktivis PBB mengatakan, Da satu juga warga Uighur dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang sejak 2017. Pemerintah China menampik.
Baca Juga
Disebut Terima Dana Agar Bungkam Soal Uighur, Muhammadiyah Justru Tuding Tiongkok Langgar HAM
Kamp tersebut bukanlah kamp tahanan melainkan kamp vokasi atau pendidikan. Pemerintah Tiongkok sendiri membantah adanya penyiksaan itu. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta

Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
