Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Itu Berbeda

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 13 Januari 2022
Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Itu Berbeda

Kenali perbedaan intoleransi laktosa dan alergi susu sapi. (Foto: Pixabay/Couleur)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

INTOLERANSI laktosa dan alergi susu sapi tidak bisa disamakan. Sebab, keduanya memiliki perbedaan yang dapat diidentifikasi melalui respon tubuh hingga gejala-gejala yang muncul.

Ahli gizi dr. Arif Sabta Aji, S.Gz mengatakan intoleransi laktosa tidak dapat diubah atau disembuhkan. Sementara alergi susu bisa berkurang apabila mengonsumsi obat, bahkan hilang seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

Baca juga:

Kenali Potensi Alergi Pada Anak

Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika tubuh seseorang tidak mampu mencerna laktosa dalam produk susu secara sepenuhnya karena kekurangan enzim laktase di dalam saluran pencernaan. Enzim ini berfungsi mengubah laktosa menjadi bentuk sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa yang bermanfaat untuk sistem metabolisme di dalam tubuh.

Ada perbedaan antara alergi susu sapi dengan intoleransi laktosa. (Foto: Pixabay/Couleur)
Ada perbedaan antara alergi susu sapi dengan intoleransi laktosa. (Foto: Pixabay/Couleur)

“Sementara alergi susu itu disebabkan oleh respon sistem imun tubuh kita yang berlebihan karena protein susu yang dikonsumsi. Alergi susu sebenarnya bisa kita tangani, tidak seperti intoleran laktosa,” katanya.

Gejala dari intoleran laktosa dan alergi susu juga berbeda. Pada alergi susu, biasanya penderita mengalami ruam atau gatal-gatal pada kulit. Sementara intoleransi laktosa menimbulkan efek yang tidak nyaman pada saluran pencernaan setelah 30 menit hingga dua jam mengonsumsi susu.

Saat seseorang kekurangan enzim laktase dan mengonsumsi susu dengan kandungan laktase, maka saluran pencernaan akan menyerap air lebih banyak dari seluruh bagian tubuh. Oleh sebab itu, seorang intoleran laktosa biasanya mengalami diare dan merasakan sensasi yang tidak nyaman di perutnya setelah konsumsi susu.

Baca juga:

Alergi Langka yang Tidak Pernah Kamu Temukan

“Jadi, besyukur buat teman-teman yang bisa mengonsumsi susu sapi seperti biasa. Karena intoleran laktosa itu enggak nyaman. Dari segi presentasenya juga hampir 80 persen intoleran laktosa dialami oleh masyarakat Asia,” ujarnya.

Alergi bisa menimbulkan ruam di kulit. (Foto: Pixabay/nastya_gepp)
Alergi bisa menimbulkan ruam di kulit. (Foto: Pixabay/nastya_gepp)

Arif menjelaskan mengapa intoleran laktosa banyak dialami masyarakat Asia. “Dari segi budaya dan turun-temurun, masyarakat kita itu bukan peminum susu yang biasa. Beda dengan Eropa, mereka banyak sekali terpapar konsumsi susu di negara sana,” kata Arif.

Sebenarnya laktosa memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia, begitu pula dengan susu sapi itu sendiri. Jadi seorang penderita intoleran laktosa bukan berarti harus menghindari atau tidak mengonsumsi susu sama sekali.

“Mengetahui perbedaan antara intoleran dan alergi susu ini penting sekali. Kemudian kita tahu, pada intoleran laktosa sebetulnya bukan berarti kita tidak boleh minum susu. Kita tetap bisa mendapatkan manfaat dari susu, terutama susu sapi, untuk kesehatan dengan produk yang bebas laktosa,” katanya. (Yni)

Baca juga:

Stres Saat WFH Sebabkan Alergi Kulit?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - 33 menit lalu
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan