Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Itu Berbeda


Kenali perbedaan intoleransi laktosa dan alergi susu sapi. (Foto: Pixabay/Couleur)
INTOLERANSI laktosa dan alergi susu sapi tidak bisa disamakan. Sebab, keduanya memiliki perbedaan yang dapat diidentifikasi melalui respon tubuh hingga gejala-gejala yang muncul.
Ahli gizi dr. Arif Sabta Aji, S.Gz mengatakan intoleransi laktosa tidak dapat diubah atau disembuhkan. Sementara alergi susu bisa berkurang apabila mengonsumsi obat, bahkan hilang seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Baca juga:
Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika tubuh seseorang tidak mampu mencerna laktosa dalam produk susu secara sepenuhnya karena kekurangan enzim laktase di dalam saluran pencernaan. Enzim ini berfungsi mengubah laktosa menjadi bentuk sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa yang bermanfaat untuk sistem metabolisme di dalam tubuh.

“Sementara alergi susu itu disebabkan oleh respon sistem imun tubuh kita yang berlebihan karena protein susu yang dikonsumsi. Alergi susu sebenarnya bisa kita tangani, tidak seperti intoleran laktosa,” katanya.
Gejala dari intoleran laktosa dan alergi susu juga berbeda. Pada alergi susu, biasanya penderita mengalami ruam atau gatal-gatal pada kulit. Sementara intoleransi laktosa menimbulkan efek yang tidak nyaman pada saluran pencernaan setelah 30 menit hingga dua jam mengonsumsi susu.
Saat seseorang kekurangan enzim laktase dan mengonsumsi susu dengan kandungan laktase, maka saluran pencernaan akan menyerap air lebih banyak dari seluruh bagian tubuh. Oleh sebab itu, seorang intoleran laktosa biasanya mengalami diare dan merasakan sensasi yang tidak nyaman di perutnya setelah konsumsi susu.
Baca juga:
“Jadi, besyukur buat teman-teman yang bisa mengonsumsi susu sapi seperti biasa. Karena intoleran laktosa itu enggak nyaman. Dari segi presentasenya juga hampir 80 persen intoleran laktosa dialami oleh masyarakat Asia,” ujarnya.

Arif menjelaskan mengapa intoleran laktosa banyak dialami masyarakat Asia. “Dari segi budaya dan turun-temurun, masyarakat kita itu bukan peminum susu yang biasa. Beda dengan Eropa, mereka banyak sekali terpapar konsumsi susu di negara sana,” kata Arif.
Sebenarnya laktosa memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia, begitu pula dengan susu sapi itu sendiri. Jadi seorang penderita intoleran laktosa bukan berarti harus menghindari atau tidak mengonsumsi susu sama sekali.
“Mengetahui perbedaan antara intoleran dan alergi susu ini penting sekali. Kemudian kita tahu, pada intoleran laktosa sebetulnya bukan berarti kita tidak boleh minum susu. Kita tetap bisa mendapatkan manfaat dari susu, terutama susu sapi, untuk kesehatan dengan produk yang bebas laktosa,” katanya. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
