Instagram Perkenalkan Fitur Perlindungan Baru untuk Remaja, Khusus Bagi Pengguna di Asia Pasifik

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 11 Februari 2025
Instagram Perkenalkan Fitur Perlindungan Baru untuk Remaja, Khusus Bagi Pengguna di Asia Pasifik

Instagram batasi pengguna muda di kawasan Asia Pasifik. (Foto: Unsplash/Alexander Shatov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Meta, perusahaan teknologi global, meluncurkan Akun Remaja di Instagram khusus untuk wilayah Asia Pasifik. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi pengguna remaja di platform tersebut.

Kepala Instagram, Adam Mosseri, dalam sebuah webinar yang diikuti dari Jakarta, menjelaskan bahwa Akun Remaja dilengkapi dengan fitur proteksi bawaan.

Fitur ini mencakup pembatasan siapa saja yang dapat menghubungi pemilik akun serta konten yang dapat dilihat.

"Setelah diluncurkan, Instagram akan secara otomatis mengatur akun pengguna remaja menjadi Akun Remaja Instagram. Untuk pengguna berusia di bawah 16 tahun akan memerlukan izin orang tua untuk melonggarkan pengaturan," kata Mosseri, seperti dikutip Antara (11/2).

Upaya ini sejalan dengan keinginan para orang tua untuk memastikan anak-anak mereka dapat terhubung dengan teman-teman secara aman di media sosial.

Baca juga:

Orangtua para Member NewJeans Buka-Bukaan di Instagram, Menentang HYBE dan ADOR

Instagram menerapkan perlindungan otomatis pada Akun Remaja untuk membantu mengatur waktu penggunaan dan meminimalkan interaksi dengan orang asing dan konten negatif.

Mosseri menambahkan bahwa semua akun pengguna Instagram di bawah 16 tahun akan diatur menjadi akun privat.

Dengan begitu, hanya pengikut yang diterima yang dapat melihat dan berinteraksi dengan konten pemilik akun. Pengaturan ini juga berlaku bagi remaja di bawah 18 tahun yang baru mendaftar.

Akun Remaja memiliki pengaturan pesan ketat untuk mengurangi komunikasi dengan pihak yang tidak dikenal dan hanya bisa menerima tag atau mention dari orang yang mereka ikuti.

Kontrol terhadap konten sensitif diterapkan untuk membatasi paparan konten tidak sesuai, seperti kekerasan atau promosi prosedur kecantikan berlebihan.

Fitur anti-perundungan seperti Hidden Words akan aktif otomatis untuk menyaring komentar dan pesan yang berpotensi menyinggung.

Baca juga:

Orangtua para Member NewJeans Buka-Bukaan di Instagram, Menentang HYBE dan ADOR

Instagram juga akan mengingatkan pengguna untuk berhenti menggunakan aplikasi setelah 60 menit, membantu remaja mengelola waktu di media sosial.

Akun Remaja dilengkapi dengan Mode Tidur, yang mengaktifkan notifikasi senyap dan balasan pesan otomatis dari pukul 22.00 hingga 07.00 setiap hari.

Menurut Mosseri, Instagram akan mulai memasukkan pengguna baru yang berusia remaja ke Akun Remaja mulai pekan ini.

"Kami berharap bisa memberikan rasa aman bagi orang tua terkait penggunaan media sosial serta memastikan bahwa remaja mendapatkan perlindungan yang tepat saat berselancar di dunia maya," tambah Mosseri.

Dengan keberadaan fitur-fitur ini, orangtua bisa lebih tenang memberikan kebebasan anak remajanya bermain Instagram. (dru)

Baca juga:

Instagram Kenalkan Fitur 'Akun Remaja' di Korsel, Pastikan Media Sosial Sehat untuk Pengguna Muda

#Instagram #Meta #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Adam Mosseri umumkan uji coba tampilan baru dengan tab khusus Reels dan DM
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Bagikan