Kesehatan

Ini yang Akan Terjadi Jika Kamu Menghirup Abu Vulkanis

annehsannehs - Senin, 06 Desember 2021
Ini yang Akan Terjadi Jika Kamu Menghirup Abu Vulkanis

Debu vulkanis dari gunung vulkanik Kirkjufell di Islandia pada 1971. (Foto National Geographic)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia melalui Twitter melaporkan adanya peningkatan aktivitas abu vulkanis dari Gunung Semeru yang ditandai dengan terjadinya guguran awan panas. Abu vulkasnis mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB.

Pada keterangan yang diumumkan pada Minggu (05/12) petang, BNPB memperbarui jumlah korban jiwa yaitu sebanyak 14 orang. Kejadian ini juga menyebabkan 56 orang menjadi korban luka berat dan ringan.

Baca Juga:

Abu Vulkanis Mendinginkan Suhu Bumi

Tidak hanya erupsi gunung, debu vulkanis yang dihirup oleh manusia juga bisa memberikan dampak serius bagi kesehatan manusia pada jangka panjang. Dikutip dari National Geographic, debu vulkanis terbuat dari pecahan kecil dari batu bergerigi, mineral, dan kaca vulkanis. Debu vulkanis ini merupakan hasil dari letusan gunung berapi yang eksplosif, termasuk Gunung Semeru.

Sarychev vulcano di Russia pada 2009. (Foto International Space Station)
Sarychev vulcano di Russia pada 2009. (Foto International Space Station)

Berbeda dengan abu lembut yang tercipta dari kebakaran hutan, abu vulkanis bersifat keras, abrasif, dan tidak larut dalam air. Partikel abu vulkanis ini berukuran sekitar 2 milimeter. Karena ukurannya yang kecil, abu vulkanis bisa terbawa angin sampai ke jarak yang cukup jauh. Bahkan, partikel kecil abu vulkanis bisa terbang sampai ribuan kilometer dari lokasi letusan.

Baca juga:

Menangkap Golden Sunrise dari 'Negeri di Atas Awan'

Jika dihirup dalam jangka waktu yang lama, abu vulkanis bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan kerusakan paru-paru. Menghirup abu dan gas vulkanis dalam jumlah yang tinggi juga membuat manusia terasa tercekik, kesulitan bernapas, dan merasa lemas bahkan bisa sampai meninggal. Ini menjadi penyebab kematian yang paling umum dari bencana alam gunung berapi.

Dikutip dari American Lung Association, abu vulkanis sangat berbahaya terutama bagi anak-anak, lansia, dan para penderita gangguan paru-paru seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) termasuk bronkitis kronis dan emfisema.

Erupsi gunung Semeru, Sabtu (4/12). Foto: Istimewa
Erupsi gunung Semeru, Sabtu (4/12). Foto: Istimewa

Paparan abu vulkanis mampu menyebabkan napas berbunyi (mengi), batuk, dan iritasi pernapasan bagi individu dengan saluran udara sensitif.

Untuk mencegah paparan abu vulkanis, tetap berada di dalam ruangan selama beberapa waktu. Tutup pintu dan jendela rapat-rapat dan tempatkan handuk basah di sela pintu dan sumber angin lainnya untuk menahan debu. (shn)

Baca juga:

Pulau Pahawang, Snorkeling, Diving dan Bercanda Bersama Nemo

#Kesehatan #Gunung Merapi
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas
Warga yang tinggal dekat puncak gunung diminta meningkatkan kewaspadaan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan