Kesehatan

Ini Kata Ahli tentang COVID-19 Varian Delta

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 25 Juni 2021
Ini Kata Ahli tentang COVID-19 Varian Delta

Varian delta menunjukan gejala seperti pilek. (Foto: Unsplash/Martin Sanchez)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan Delta sebagai varian kekhawatiran. Itu berarti varian yang ditemukan di India itu meningkatkan risiko penularan dan penyakit parah. Varian itu, berdasar data CDC, diketahui menyumbang hampir 10% dari kasus COVID-19 di AS pada 5 Juni.

Health.com mengabarkan, dalam briefing tim respons COVID-19 Gedung Putih pekan lalu, Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS Anthony Fauci MD mengatakan varian tersebut berpotensi menyebar lebih cepat. "Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi di Amerika Serikat," katanya, menunjuk ke Inggris, tempat varian tersebut telah menyebabkan kebangkitan kasus. Fakta itu Fauci gunakan sebagai argumen untuk vaksinasi lebih banyak.

BACA JUGA:

Peneliti Sebut Vaksin Covid-19 Mampu Proteksi dari Covid-19 Varian Delta

Pendiri Scripps Research Translational Institute Eric Topol MD mengatakan dalam unggahan Twitter bahwa varian Delta merupakan 'yang terburuk yang pernah kita lihat sejauh ini'.

Senada, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock juga mengatakan dalam konferensi pers bahwa Delta sekitar 40% lebih mudah menular daripada SARS-CoV-2. Itu berarti varian ini dapat menyebar lebih cepat dan lebih mudah daripada jenis asli COVID-19.

covid-19
Banyak yang harus diperhatikan terutama banyak yang sudah kembali ke rasa normal.(dw.com)

Banyak yang harus diperhatikan, terutama karena banyak orang mulai terbiasa dengan rasa normal lagi. Oleh karena itu, kita semua yang perlu tahu tentang Delta berdasarkan data sejauh ini.

Varian Delta, alias B.1.617.2, awalnya terdeteksi di India pada Desember 2020, menurut CDC. Varian ini sebenarnya adalah mutasi atau subvarian dari B.1.617, yang disebut strain 'mutan ganda' yang mendapat banyak perhatian pada April. Pakar penyakit menular dan profesor kedokteran di University at Buffalo/SUNY kepada Health mengatakan subvarian khusus ini telah menyebabkan malapetaka di India. Sekarang, tampaknya, itu menyebar ke seluruh dunia.

Varian Delta memiliki beberapa mutasi pada protein lonjakan SARS-CoV-2 yang dapat membantunya menyebar lebih mudah daripada bentuk virus lainnya. CDC secara khusus mengatakan varian ini lebih menular dan menimbulkan potensi pengurangan dalam efektivitas vaksin COVID-19 dan kemampuan beberapa perawatan antibodi monoklonal untuk bekerja melawan virus.

COVID-19\
CDC menganggap varian Delta sebagai 'varian yang menjadi perhatian'. (123RF/digicomphoto)

CDC sebelumnya menganggap varian Delta sebagai 'varian yang menarik'. Namun, sekarang CDC menganggapnya sebagai 'varian yang menjadi perhatian' di AS berdasarkan bukti peningkatan penularan dan keparahan penyakit. Para ahli juga khawatir karena varian tersebut memiliki potensi untuk menghindari perlindungan vaksin. Demikian disampaikan spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine William Schaffner MD kepada Health. Dia membandingkan Delta dengan B.1.351 (sekarang disebut Beta) yang awalnya terdeteksi di Afrika Selatan.

Gejala varian Delta sedikit berbeda dengan varian pertama yang menyebar di AS. "COVID-19 bertindak berbeda sekarang. Ini lebih seperti pilek. Orang mungkin berpikir mereka baru saja terkena flu musiman," kata profesor epidemiologi di King's College London Tim Spector dalam sebuah video yang dirilis di YouTube oleh COVID-19.

Ia menjelaskan gejala utama nomor satu bagi mereka yang memiliki varian Delta ialah sakit kepala dan diikuti sakit tenggorok, pilek, dan demam. "Itu bukan gejala klasik yang lama," kata Spector. "Nomor lima ialah batuk, meskipun lebih jarang."

Spector menambahkan, kehilangan penciuman bukan di antara 10 gejala teratas yang dilaporkan bagi mereka yang memiliki varian Delta. Secara anekdot, menurut Times of India, varian Delta juga telah dikaitkan dengan lebih banyak masalah, termasuk diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan mual.(jhn)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Bagikan