Ini Bedanya Normalisasi dan Naturalisasi Sungai Versi Kadis SDA DKI
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan. (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan membeberkan konsep Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan terkait normalisasi Sungai Ciliwung. Kata dia, naturalisasi merupakan upaya untuk mengembalikan fungsi sungai seperti sediakala.
"Artinya dikembalikan secara natural bagaimana air fungsinya sebagai kawasan resapan air, kemudian juga tempat tampung air maupun yang lain-lain ini berjalan sesuai yang ada," ujar Tegud di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (9/2).
Sedangkan normalisasi sungai, lanjut Tegus, merupakan metode penyediaan alur sungai dengan kapasitas mencukupi untuk menyalurkan air, terutama air yang berlebih saat curah hujan tinggi.
Sementara itu, ketika ditanya oleh wartawan lebih efektif mana antara normalisasi sungai dan naturalisasi sungai, Teguh menyebut keduanya efektif. Tak hanya efektif mengurangi banjir, lanjut Teguh, naturalisasi sungai dan normalisasi sungai pun juga pasti akan merelokasi warga sekitar.
"Pasti efektif lah (normalisasi dan naturalisasi sungai). Naturalisasi pun normaliasi pasti tidak lepas dari itu (merelokasi warga)," tandasnya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan tegas mengatakan tidak akan melakukan normalisasi Sungai Ciliwung. Dia memilih menyebut menaturalisasi ketimbang menormalisasi sungai untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota Jakarta.
"Salah satunya adalah soal naturalisasi sungai. Bagaimana sungai itu bisa mengelola air dengan baik, bagaimana mengamankan air tidak melimpah, tapi juga ekosistem sungai dipertahankan," kata Anies di Jakarta, Rabu (7/2) lalu. (Asp)
Baca juga berita lainnya terkait normalisasi Ciliwung dalam artikel: Proyek Sodetan Ciliwung, Sandi: Warga Enggak Boleh Egois
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Anung Resmikan Embung Lapangan Merah, Klaim Mampu Kurangi Banjir hingga 69 Persen
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
15 RT di Jakarta Timur Tergenang, Ini Langkah BPBD Atasi Luapan Ciliwung
Gubernur Pramono Usul Speaker Masjid dan Gereja Dipakai untuk Peringatan Dini Banjir
Banjir Rob Mampir Depan JIS Hingga Jalanan Utama Terendam, Kawasan Muara Angke yang Langganan Banjir Justru Aman
Normalisasi Sungai Ciliwung Dilanjutkan, Pemprov DKI Siapkan Anggaran Rp 232 Miliar
BPBD DKI Sebut Banjir di Jakarta Sudah Surut, Turunkan Personel untuk Pantau Kondisi Genangan
42 RT di Jakarta Terendam Banjir, BPBD: Genangan Terus Meluas Hingga Malam Hari
Banjir Jakarta Meluas, Pintu Air Mayoritas Siaga Tiga
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart