Kesehatan

Ingin Gembira? Konsumsi 4 Makanan ini

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 01 Maret 2023
Ingin Gembira? Konsumsi 4 Makanan ini

Cokelat bisa membuatmu gembira. (Foto: Dovile Ramos Kaite)

Ukuran:
14
Audio:

SADAR ataupun tidak, kebanyakan dari kita memiliki kebiasaan untuk makan lebih banyak ketika sedang stres dan sedih. Hal ini dinamakan emotional eating dan secara psikologis wajar dilakukan lantaran masuknya makan ke dalam tubuh secara tidak langsung menyalakan sistem “reward” di otak yang membuat kamu merasa lebih baik.

Para peneliti telah membuktikan bahwa apa yang kita makan ternyata memainkan peran dalam emosi kita. Singkatnya, sains telah membuktikan bahwa apa yang kita masukkan ke dalam mulut memengaruhi apa yang kita pikirkan. Fenomena ini dinamakan gut-brain axis yang artinya sistem pencernaan kita terikat dengan apa yang kita rasakan.

Baca Juga:

Tips Bahagia Tanpa Harus Mengikuti Standar Orang Lain

“Kami menyadari usus kami berbicara ke otak kami dan itu dapat berdampak besar pada suasana hati dan emosi yang kami alami. Jika ususmu bahagia, kamu juga akan lebih bahagia,” kata ahli gizi Wesley Delbridge.

Terdapat penelitian tentang hubungan antara nutrisi dan kesehatan mental, salah satu faktor terbentuknya suasana hati yang baik adalah nutrisi yang cukup.

“Otak dan tubuh kita berfungsi karena makanan yang kita cerna bermetabolisme dan mengalokasikan kembali ke dalam diri kita. Sangat masuk akal bahwa apa yang kita makan juga memengaruhi biokimia kita, yang merupakan bagian penting dari kesehatan mental,” jelas Pendiri dan Direktur klinis TherapyNest Dr. Aarti Gupta.

Ikan mengandung omega 3 yang bisa membuat gembira. (Foto: Unsplash/Diane Helentjaris)


Maka dari itu, memilih dan memilah makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan kita menjadi penting dan lebih serius dari sekadar “makan”. Tahukah kamu bahwa memang ada makanan mengandung zat yang bikin kita gembira?

Beberapa makanan tertentu telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan dan memperbaiki gangguan mood. Berikut adalah makanan sehat yang dapat meningkatkan mood kamu jadi lebih bahagia, antara lain:

1. Ikan yang mengandung Omega-3

Ikan berlemak seperti salmon dan tuna kaya akan dua jenis Omega-3, yaitu Asam Docosahexaenoic (DHA) dan Asam Eicosapentaenoic (EPA), yang berhubungan dengan tingkat depresi lebih rendah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi Omega-3 dalam bentuk minyak ikan dapat menurunkan skor depresi.

2. Dark chocolate

Cokelat pada dasarnya kaya akan flavonoid, senyawa pembangkit suasana hati. Flavonoid yang tinggi dapat meningkatkan kesehatan dan telah terbukti meningkatkan aliran darah ke otak. Flavonoid juga dapat mengurangi peradangan, dan meningkatkan kesehatan otak, yang dapat mendukung suasana hati jadi lebih gembira.

Kadar gula dalam cokelat juga dapat meningkatkan suasana hati karena merupakan sumber bahan bakar cepat untuk otak. Selain itu, cokelat dapat melepaskan rangkaian senyawa yang membuat kamu merasa nyaman, seperti kafein, teobromin, dan N-asiletanolamin.

Baca Juga:

Cara Pasangan Bahagia Menyelesaikan Masalah

3. Pisang

Pisang dipercaya dapat membantu membalikkan mood. Hal ini dikarenakan pisang tinggi vitamin B6, membantu mensintesis neurotransmiter yang membuat perasaan nyaman seperti dopamin dan serotonin.

Satu buah pisang ukuran besar (136 gram) juga menyediakan 16 gram gula dan 3,5 gram serat. Perpaduan antara gula dan serat memungkinkan kadar gula darah lebih stabil dan berpengaruh ke kendali suasana hati yang lebih baik.

Pisang dapat membalikkan mood. (Foto: Unsplash/Giorgio Trovato)

4. Makanan dan minuman fermentasi

Produk-produk fermentasi seperti kimchi, yogurt, kefir, dan kombucha dapat meningkatkan kesehatan usus. Seperti yang sudah dijelaskan oleh dr. Delbridge, usus dapat berbicara kepada otak kita yang menandakan jika ususmu tidak sehat, suasana hatimu juga tidak baik.

Selain itu, selama probiotik dibuat dalam produk fermentasi, mikroorganisme yang hidup di dalamnya dapat meningkatkan kadar serotonin. Serotonin adalah neurotransmitter yang memengaruhi banyak aspek perilaku manusia, seperti suasana hati, respons stres, nafsu makan, dan dorongan seksual.

Mulai dari sekarang, jika suasana hatimu buruk mulailah bertanya kepada diri, “Apa yang aku makan hari ini ya?” Pastikan kembali apakah makanan tersebut baik untuk ususmu atau tidak? Jagalah ususmu untuk hati yang gembira. (kmp)

Baca Juga:

4 Tips Ampuh Agar Tetap Bahagia Saat Mati Listrik



#Kesehatan #Maret Sebangsa Bergembira
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan