Ingin Gembira? Konsumsi 4 Makanan ini


Cokelat bisa membuatmu gembira. (Foto: Dovile Ramos Kaite)
SADAR ataupun tidak, kebanyakan dari kita memiliki kebiasaan untuk makan lebih banyak ketika sedang stres dan sedih. Hal ini dinamakan emotional eating dan secara psikologis wajar dilakukan lantaran masuknya makan ke dalam tubuh secara tidak langsung menyalakan sistem “reward” di otak yang membuat kamu merasa lebih baik.
Para peneliti telah membuktikan bahwa apa yang kita makan ternyata memainkan peran dalam emosi kita. Singkatnya, sains telah membuktikan bahwa apa yang kita masukkan ke dalam mulut memengaruhi apa yang kita pikirkan. Fenomena ini dinamakan gut-brain axis yang artinya sistem pencernaan kita terikat dengan apa yang kita rasakan.
Baca Juga:
“Kami menyadari usus kami berbicara ke otak kami dan itu dapat berdampak besar pada suasana hati dan emosi yang kami alami. Jika ususmu bahagia, kamu juga akan lebih bahagia,” kata ahli gizi Wesley Delbridge.
Terdapat penelitian tentang hubungan antara nutrisi dan kesehatan mental, salah satu faktor terbentuknya suasana hati yang baik adalah nutrisi yang cukup.
“Otak dan tubuh kita berfungsi karena makanan yang kita cerna bermetabolisme dan mengalokasikan kembali ke dalam diri kita. Sangat masuk akal bahwa apa yang kita makan juga memengaruhi biokimia kita, yang merupakan bagian penting dari kesehatan mental,” jelas Pendiri dan Direktur klinis TherapyNest Dr. Aarti Gupta.

Maka dari itu, memilih dan memilah makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan kita menjadi penting dan lebih serius dari sekadar “makan”. Tahukah kamu bahwa memang ada makanan mengandung zat yang bikin kita gembira?
Beberapa makanan tertentu telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan dan memperbaiki gangguan mood. Berikut adalah makanan sehat yang dapat meningkatkan mood kamu jadi lebih bahagia, antara lain:
1. Ikan yang mengandung Omega-3
Ikan berlemak seperti salmon dan tuna kaya akan dua jenis Omega-3, yaitu Asam Docosahexaenoic (DHA) dan Asam Eicosapentaenoic (EPA), yang berhubungan dengan tingkat depresi lebih rendah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi Omega-3 dalam bentuk minyak ikan dapat menurunkan skor depresi.
2. Dark chocolate
Cokelat pada dasarnya kaya akan flavonoid, senyawa pembangkit suasana hati. Flavonoid yang tinggi dapat meningkatkan kesehatan dan telah terbukti meningkatkan aliran darah ke otak. Flavonoid juga dapat mengurangi peradangan, dan meningkatkan kesehatan otak, yang dapat mendukung suasana hati jadi lebih gembira.
Kadar gula dalam cokelat juga dapat meningkatkan suasana hati karena merupakan sumber bahan bakar cepat untuk otak. Selain itu, cokelat dapat melepaskan rangkaian senyawa yang membuat kamu merasa nyaman, seperti kafein, teobromin, dan N-asiletanolamin.
Baca Juga:
3. Pisang
Pisang dipercaya dapat membantu membalikkan mood. Hal ini dikarenakan pisang tinggi vitamin B6, membantu mensintesis neurotransmiter yang membuat perasaan nyaman seperti dopamin dan serotonin.
Satu buah pisang ukuran besar (136 gram) juga menyediakan 16 gram gula dan 3,5 gram serat. Perpaduan antara gula dan serat memungkinkan kadar gula darah lebih stabil dan berpengaruh ke kendali suasana hati yang lebih baik.

4. Makanan dan minuman fermentasi
Produk-produk fermentasi seperti kimchi, yogurt, kefir, dan kombucha dapat meningkatkan kesehatan usus. Seperti yang sudah dijelaskan oleh dr. Delbridge, usus dapat berbicara kepada otak kita yang menandakan jika ususmu tidak sehat, suasana hatimu juga tidak baik.
Selain itu, selama probiotik dibuat dalam produk fermentasi, mikroorganisme yang hidup di dalamnya dapat meningkatkan kadar serotonin. Serotonin adalah neurotransmitter yang memengaruhi banyak aspek perilaku manusia, seperti suasana hati, respons stres, nafsu makan, dan dorongan seksual.
Mulai dari sekarang, jika suasana hatimu buruk mulailah bertanya kepada diri, “Apa yang aku makan hari ini ya?” Pastikan kembali apakah makanan tersebut baik untuk ususmu atau tidak? Jagalah ususmu untuk hati yang gembira. (kmp)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
