Inggris Latih Tentara Ukraina dalam Perang Melawan Rusia


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara melalui tautan video pada pertemuan para pemimpin Pasukan Ekspedisi Gabungan. ANTARA FOTO/Justin Tallis/Pool via REUTERS/pras/sad (REUTERS/POOL)
MerahPutih.com - Sejumlah kecil tentara Ukraina sedang dilatih di Inggris untuk pertama kalinya sejak pasukan Rusia mulai melancarkan invasi.
Pelatihan itu berlangsung pada saat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meningkatkan dukungan militer bagi Ukraina yang sedang bertempur melawan Rusia.
Pasukan Ukraina mulai berlatih dengan kendaraan patroli lapis baja yang disumbangkan Inggris bulan ini, kata juru bicara Johnson.
Baca Juga:
Putin Klaim Kemenangan di Kota Pelabuhan Mariupol
Dikutip Antara, Inggris memberikan bantuan 120 kendaraan patroli lapis baja, termasuk Mastiff, bagi Ukraina. Kendaraan tersebut bisa digunakan untuk misi pengintaian dan patroli.
Juru bicara mengatakan bahwa Inggris sejalan dengan para sekutu, memberikan tipe baru berbagai peralatan bagi tentara Ukraina.
Peralatan tempur tipe baru itu kemungkinan belum pernah digunakan para prajurit Ukraina.
"Tentunya masuk akal jika mereka memerlukan pelatihan agar dapat menggunakan peralatan tersebut dengan sebaik-baiknya," kata jubir Johson.
"Kami selalu sadar akan apa pun yang sedang meningkat, tapi jelas bahwa yang meningkat adalah tindakan-tindakan rezim (Vladimir) Putin," ujarnya.
Baca Juga:
Inggris dan Kanada Sampaikan Protes ke Rusia dalam Pertemuan IMF
Johnson selama ini berada di garis depan dalam menggalang upaya untuk memasok Ukraina dengan peralatan militer sejak perang mulai berlangsung.
Pemimpin yang sedang berada di bawah tekanan --terkait pesta di kediamannya di Downing Street pada masa penguncian COVID-19-- itu menjalin hubungan baik dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Ia dan Zelenskyy kerap berbicara melalui telepon. Johnson juga sempat mengunjungi presiden Ukraina itu di Kiev.
Para pejabat Ukraina bulan ini sempat mengunjungi sebuah kamp militer di Salisbury Plain di Inggris. Di lokasi itu, mereka diperlihatkan berbagai peralatan militer.
Kunjungan itu diikuti dengan pembicaraan soal bagaimana pemerintah Inggris bisa memasok persenjataan.
Militer Inggris telah memberi pelatihan bagi pasukan Ukraina sejak Krimea dicaplok pada 2014.
Militer Inggris mundur pada Februari untuk menghindari konflik secara langsung dengan pasukan Rusia, juga menjauhkan kemungkinan bahwa NATO akan terseret ke dalam konflik tersebut.
Sejak perang mulai bergulir, Inggris telah memasok Ukraina dengan persenjataan antikapal, antipesawat, dan antitank.
Berbagai persenjataan itu telah terbukti berguna bagi para petempur Ukraina dalam menghadapi pergerakan kendaraan lapis baja Rusia.
Militer Amerika Serikat juga memberi pelatihan bagi pasukan Ukraina untuk dapat menggunakan artileri howitzer.
Inggris melangsungkan pelatihan bagi Ukraina di Polandia untuk mengoperasikan senjata-senjata antipesawat. (*)
Baca Juga:
Diboikot AS dan Sekutunya, Sri Mulyani Ungkap Pentingnya Kehadiran Rusia di Forum G20
Bagikan
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina

5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan

Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan

Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina

Eks Marinir TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Satria Bisa Dihukum Kalau Masih WNI

Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah

Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator

Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia
