Indonesia Terbitkan 'Golden Visa' untuk Pendiri ChatGPT Sam Altman


Sam Altman orang pertama pemegang visa emas Indonesia. (Foto: Unsplash/Mana5280)
PEMERINTAH Indonesia telah menerbitkan 'Golden Visa' pertamanya kepada CEO OpenAI, Sam Altman, sebagai upaya untuk menarik investor asing yang berpotensi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara.
Visa itu baru saja diperkenalkan minggu lalu dan memberikan kesempatan bagi pemegangnya untuk tinggal di Indonesia selama lima hingga sepuluh tahun. Pemegang visa beroleh layanan imigrasi yang efisien dan pemantauan serta proses yang lebih cepat. Demikian laporan Gizmodo, Selasa (5/9).
Dalam kasus Sam Altman, dia diberikan izin tinggal selama 10 tahun di Indonesia sebagai pemegang visa emas. Keuntungan tambahan yang diberikan termasuk pemeriksaan prioritas di bandara Indonesia serta kemudahan masuk dan keluar negara tanpa harus mengurus izin tinggal sementara (ITAS) di kantor imigrasi.
Golden visa atau visa emas itu ditujukan khusus bagi investor berkecukupan yang akan berinvestasi di Indonesia. Bagi mereka yang berinvestasi sebesar USD 25 juta (sekira Rp 382 miliar), berhak mendapatkan visa emas dengan masa tinggal lima tahun.
Baca juga:
Sam Altman Ancam OpenAI akan Tinggalkan Uni Eropa

Sedangkan bagi mereka yang berinvestasi hingga USD 50 juta (sekira Rp764 miliar), berhak mendapatkan visa dengan masa tinggal 10 tahun. Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, menyatakan dalam pernyataan persnya bahwa aturan ini menargetkan investor berkualitas.
Meski demikian, persyaratan untuk mendapatkan Visa Emas itu cukup ketat. Karim menjelaskan bahwa semakin lama seseorang tinggal di Indonesia, jumlah investasi yang harus ditanamkan akan semakin besar, terutama dalam hal investasi asing, yang dapat mencapai sekira Rp 764 miliar.
Namun, belum ada kejelasan apakah Sam Altman mengajukan permohonan visa atau apakah dia memenuhi syarat berdasarkan kriteria tertentu seperti dijelaskan oleh Karim. Visa itu juga dapat diberikan kepada individu yang memiliki reputasi internasional dan dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.
Karim menegaskan bahwa Sam Altman mendapatkan prioritas dalam penerbitan visa emas karena reputasi internasionalnya sebagai pemimpin perusahaan riset dan pengembangan kecerdasan buatan.
Baca juga:
Sam Altman Ancam OpenAI akan Tinggalkan Uni Eropa

Altman sebelumnya melakukan kunjungan ke Jakarta, Ibu Kota Indonesia, pada bulan Juni untuk berbicara tentang perkembangan kecerdasan buatan. Kunjungan ini bagian dari tur Asianya yang meliputi Beijing, Tokyo, Seoul, dan Singapura.
Beberapa negara di seluruh dunia telah menerapkan kebijakan visa serupa, termasuk Amerika Serikat, Irlandia, Selandia Baru, Uni Emirat Arab, dan Spanyol. Karim menunjukkan, kebijakan visa emas telah berdampak positif pada negara-negara yang menerapkannya. Antara lain peningkatan investasi dan inovasi.
Dengan penerapan kebijakan itu, Indonesia berharap dapat merasakan dampak positif yang serupa, mengingat potensi besar yang dimiliki negara ini yang perlu dikelola dan dikembangkan dengan baik. (waf)
Baca juga:
OpenAI Gunakan GPT-4 untuk Bangun Sistem Moderasi Konten
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
DeepSeek-R2 Segera Meluncur, Tiongkok Mulai Kembangkan AI Domestik

Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Mau Saingi ChatGPT-5, DeepSeek-R2 Segera Diluncurkan Akhir Agustus 2025

UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa

Apple Diam-diam Kembangkan Mesin Pencari AI, Siap Jadi Pesaing Berat ChatGPT dan Gemini

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Ini Dia 3 Teknologi Rahasia Transjakarta yang Bakal Bikin Penumpangnya akan Lebih Mudah

Apa Itu Visa Cascade yang Bikin Orang Indonesia Bisa Bebas ke Eropa Berulang Kali hingga Syarat Mendapatkannya

Optimalkan Layanan Pelanggan, Transjakarta Manfaatkan Teknologi AI

Chatbot Grok Puji-Puji Hitler, Elon Musk Sebut Ada Modifikasi tak Sah dan sudah Melakukan Perbaikan
