Indonesia dan Turki Sepakat Bertukar Informasi Intelijen Terkait Terorisme
President Turki Tayyip Erdogan (ANTARA FOTO/REUTERS/Murad Sezer)
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sepakat untuk bekerja sama dalam bidang pertukaran informasi intelijen sebagai upaya untuk memerangi dan mengatasi terorisme.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan pers bersama yang dilakukan setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di White Palace Ankara, Turki, Kamis (6/7).
"Mengenai pemberantasan terorisme Indonesia-Turki telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama terutama terkait dengan 'FTF' (Foreignt Terrorist Fighters) melalui kerja sama bidang informasi intelijen," kata Jokowi.
Untuk kepentingan itu, kedua negara sepakat membangun sistem teknologi informasi di bidang intelijen.
Dengan begitu, kata Presiden Jokowi, akan memudahkan kedua negara untuk bekerja sama dalam rangka memberantas terorisme.
"Pembangunan 'IT System' di bidang intelijen sehingga memudahkan kita bekerja sama dalam rangka memberantas terorisme," tuturnya.
Hal itu disambut baik Presiden Erdogan yang menyebutkan bahwa isu terorisme bukan lagi merupakan isu lokal atau bagi satu pihak saja.
"Tapi memiliki implikasi yang butuh kerja sama global untuk menangani isu ini, kita memiliki diskusi terkait ini dengan Bapak Presiden di bidang pertahanan, terorisme, kita melakukan pertukaran pendapat dan terkait isu-isu ini kami telah menyepakati langkah penting untuk kebaikan kedua negara," ujar Erdogan.
Beberapa kesepakatan lain juga dilakukan dalam pertemuan bilateral yang berlangsung cukup lama tersebut.
Pada kesempatan yang sama juga ditandangani nota kesepahaman bersama antara Pemerintah Indonesia dan Turki yakni soal kerja sama di bidang kesehatan dan peluncuran negosiasi "Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement" (IT-CEPA).
Setelah agenda tersebut rampung, Presiden Jokowi menghadiri jamuan santap siang di istana yang juga dikenal dengan sebutan White Palace itu.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Paus Leo Serukan Pembentukan Negara Palestina sebagai Jalan Damai
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Hercules Militer Turkiye Jatuh Tewaskan Sedikitnya 20 Orang, Presiden Erdogan Ucapkan Duka Cita
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme