Ilmuwan Berhasil Rekam Video Cumi Raksasa di Laut Dalam, Bentuknya Transparan dan saat Masih Kecil Berukuran 30 Sentimeter


Ilmuwan berhasil merekam video pertama cumi raksasa di habitat laut dalam. (Foto: YouTube/Schmidt Ocean Institute)
MerahPutih.com - Para ilmuwan Schmidt Ocean Institute berhasil merekam video pertama cumi raksasa (colossal squid) di habitat aslinya di laut dalam.
Video tersebut diunggah lewat kanal YouTube di akun Schmidt Ocean pada Rabu (16/4) dan sudah ditonton lebih dari 1,2 juta orang.
Ini adalah penemuan yang sangat mengejutkan dan memberikan wawasan baru tentang makhluk raksasa yang misterius ini.
Cumi raksasa ini, yang dikenal secara ilmiah sebagai Mesonychoteuthis hamiltoni, merupakan invertebrata terbesar di dunia. Panjangnya bisa mencapai 10 meter dan beratnya hampir setengah ton.
Selain itu, ia juga memiliki mata terbesar dari semua makhluk yang diketahui, dengan diameter hampir 30 sentimeter.
Sebelumnya, para ilmuwan hanya bisa mempelajari cumi ini dari sisa-sisa yang ditemukan di perut paus atau dari individu yang tertangkap secara tidak sengaja oleh kapal nelayan.
Sangat sedikit yang diketahui tentang siklus hidup makhluk laut dalam ini.
Baca juga:
Namun kini, video dari cumi raksasa muda sepanjang 30 sentimeter berhasil direkam oleh peneliti di kapal penelitian Falkor milik Schmidt Ocean Institute selama ekspedisi sebulan di dekat Kepulauan Sandwich Selatan di Samudra Atlantik Selatan.
Rekaman tersebut diambil pada 9 Maret menggunakan kendaraan selam yang dioperasikan dari jarak jauh, SuBastian, pada kedalaman 600 meter.
“Luar biasa melihat rekaman pertama cumi raksasa muda di habitat aslinya, dan menyadari bahwa mereka tidak tahu manusia itu ada,” kata Kat Bolstad, peneliti cumi dan gurita terkemuka dari Auckland University of Technology seperti dikutip independent.co.uk (17/4).
Salah satu ciri unik dari cumi raksasa ini adalah bentuk transparan pada masa mudanya yang perlahan menghilang saat dewasa.
Mereka juga memiliki kait di tengah delapan lengan mereka. Berbeda dari kerabat dekatnya, G. glacialis.
“Penampakan dua cumi berbeda dalam ekspedisi berturut-turut sangat luar biasa dan menunjukkan betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang penghuni megah Samudra Selatan,” kata Jyotika Virmani, direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute.
“Momennya yang tak terlupakan ini terus mengingatkan kita bahwa lautan penuh dengan misteri yang belum terpecahkan,” tambah Dr. Virmani. (*)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
