Ilmuwan Berhasil Rekam Video Cumi Raksasa di Laut Dalam, Bentuknya Transparan dan saat Masih Kecil Berukuran 30 Sentimeter

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 April 2025
Ilmuwan Berhasil Rekam Video Cumi Raksasa di Laut Dalam, Bentuknya Transparan dan saat Masih Kecil Berukuran 30 Sentimeter

Ilmuwan berhasil merekam video pertama cumi raksasa di habitat laut dalam. (Foto: YouTube/Schmidt Ocean Institute)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Para ilmuwan Schmidt Ocean Institute berhasil merekam video pertama cumi raksasa (colossal squid) di habitat aslinya di laut dalam.

Video tersebut diunggah lewat kanal YouTube di akun Schmidt Ocean pada Rabu (16/4) dan sudah ditonton lebih dari 1,2 juta orang.

Ini adalah penemuan yang sangat mengejutkan dan memberikan wawasan baru tentang makhluk raksasa yang misterius ini.

Cumi raksasa ini, yang dikenal secara ilmiah sebagai Mesonychoteuthis hamiltoni, merupakan invertebrata terbesar di dunia. Panjangnya bisa mencapai 10 meter dan beratnya hampir setengah ton.

Selain itu, ia juga memiliki mata terbesar dari semua makhluk yang diketahui, dengan diameter hampir 30 sentimeter.

Sebelumnya, para ilmuwan hanya bisa mempelajari cumi ini dari sisa-sisa yang ditemukan di perut paus atau dari individu yang tertangkap secara tidak sengaja oleh kapal nelayan.

Sangat sedikit yang diketahui tentang siklus hidup makhluk laut dalam ini.

Baca juga:

Megawati Ajak Rusia Lakukan Riset Laut Dalam

Namun kini, video dari cumi raksasa muda sepanjang 30 sentimeter berhasil direkam oleh peneliti di kapal penelitian Falkor milik Schmidt Ocean Institute selama ekspedisi sebulan di dekat Kepulauan Sandwich Selatan di Samudra Atlantik Selatan.

Rekaman tersebut diambil pada 9 Maret menggunakan kendaraan selam yang dioperasikan dari jarak jauh, SuBastian, pada kedalaman 600 meter.

“Luar biasa melihat rekaman pertama cumi raksasa muda di habitat aslinya, dan menyadari bahwa mereka tidak tahu manusia itu ada,” kata Kat Bolstad, peneliti cumi dan gurita terkemuka dari Auckland University of Technology seperti dikutip independent.co.uk (17/4).

Salah satu ciri unik dari cumi raksasa ini adalah bentuk transparan pada masa mudanya yang perlahan menghilang saat dewasa.

Mereka juga memiliki kait di tengah delapan lengan mereka. Berbeda dari kerabat dekatnya, G. glacialis.

“Penampakan dua cumi berbeda dalam ekspedisi berturut-turut sangat luar biasa dan menunjukkan betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang penghuni megah Samudra Selatan,” kata Jyotika Virmani, direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute.

“Momennya yang tak terlupakan ini terus mengingatkan kita bahwa lautan penuh dengan misteri yang belum terpecahkan,” tambah Dr. Virmani. (*)

Baca juga:

Ikan Laut Dalam Oarfish Muncul di Permukaan Pantai Meksiko, Warga Khawatir Ada Bencana karena Sering Disebut sebagai 'Ikan Kiamat'

#Hewan Laut #Laut Dunia #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Bagikan