Iklim Sangat Berpengaruh pada kesehatan Kulit


Iklim berpengaruh juga terhadap kesehatan kulit. (Pexels/nien tran)
BANYAK orang berpikir bahwa kulit sehat harus berwarna putih, cerah, dan glowing. Nyatanya tidak loh, untuk melihat kulit sehat atau tidaknya, kamu tidak bisa mengukur dari warna saja. Kulit yang sehat, biasanya tampak glowing, warna kulit merata, bertekstur (licin dan halus), kencang, kenyal, lembab, dan hangat.
“Apabila pergi ke negara yang memiliki empat musim, tentunya akan berpengaruh bagi kulit kamu. Pada iklim dingin, skin barrier pada kulit akan semakin berkurang. Alhasil kulit akan tampak pecah-pecah, begitu juga dengan bibir,” ujar dr. Matahari Arsy H. Permata, Sp.D.V.E pada acara webinar Bamed Via daring (15/12).
Baca Juga:

Kemudian, pada kulit orang tua, apabila pergi ke tempat yang dingin, kulit akan semakin kering dan bisa menimbulkan gatal-gatal. Kemudian pada iklim panas, sinar UV yang tinggi bisa menyebabkan kanker kulit.
Tidak hanya itu, kulit juga akan lebih mudah untuk terinfeksi terutama infeksi jamur. Seperti jerawat, miliaria, radang pada kelenjar keringat, melasma mudah kambus, dan risiko terbentuknya tumor kulit yang ganas atau tumor jinak yang meningkat.
Apabila terjadi sesuatu pada kulit kamu, ada baiknya untuk diberi sesuatu yang bisa menenangkan kulit. Pada kulit kering, biasanya akan diberikan obat-obatan yang menyehatkan kulit, seperti oxygenio untuk meningkatkan kelembaban kulit. Kemudian, pada kulit sensitif berjerawat, kamu bisa menggunakan krim, laser, pengangkatan komedo, dan microbotox yang bisa membuat kelenjar minyak dikulit menjadi lemah.
Baca Juga:

Pada kulit berflek, kamu bisa menggunakan krim wajah dengan rujukan dokter atau injeksi yang disuntikan pada area flek. Kemudian, pada kulit yang menua, kamu harus melakukan treatment untuk mengangkat kulit kendur, seperti HIFU (High Intensiy Focused Ultrasound), Botox Injection, dan ulteraphy. Nyatanya, ulteraphy berbeda dengan HIFU. Ulteraphy merupakan terapi dengan menggunakan ulthera, tidak menggunakan jarum.
Selain iklim, ada juga beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kondisi kulit, seperti genetik, tipe kulit (warna kulit dari yang paling cerah hingga gelap), Jenis kulit (sensitif, kuat, kering, berminyak, dan kombinasi), jenis kelamin, penyakit, makanan, produk perawatan kulit (skincare), kosmetik, pekerjaan (outdoor atau indoor), aktivitas sehari-hari (aktif berolahraga atau tidak), dan usia,” tambah dr. Matahari. (yos)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
