Ikan Terbesar di Dunia Berjenis Kelamin Betina


Hiu paus, ikan terbesar di laut. (Foto: unsplash/dorographie)
GIRL power eksis di bawah samudra biru yang dalam. Studi terbaru menemukan bahwa ikan terbesar di dunia bukan berjenis kelamin jantan, tapi betina.
Ikan terbesar di dunia adalah hiu paus (rhincodon typus), dikenal juga sebagai gentle giants karena kebanyakan mereka hanya makan ikan-ikan kecil dan plankton. Tenang, ikan ini tidak menimbulkan ancaman bagi manusia.
Baca juga:
Siripnya Sepanjang Manusia, Ini Ukuran Hiu Megalodon Sebenarnya
Mark Meekan, ahli biologi kelautan Institut Ilmu Kelautan Australia, memimpin penelitian mengenai hiu paus melacak pertumbuhan 54 hiu paus selama 10 tahun dari 2009 hingga 2019.
Penelitian dilakukan di Ningaloo Reef yang luas di lepas pantai barat Australia. Ini adalah tempat ratusan ikan langka yang berenang lambat bermigrasi setiap tahun, demikian mengutip Reuters.

Melansir laman Sci News, peneliti merekam lebih dari 1.000 pengukuran hiu paus menggunakan kamera video stereo. "Cara kerjanya sama seperti mata kita, jadi kamu dapat mengkalibrasi dua rekaman video dan mendapatkan pengukuran hiu yang sangat akurat," jelas Brett Taylor, ilmuwan kelautan di Institut Ilmu Kelautan Australia di Universitas Australia Barat.
Meekan dan timnya menemukan hiu paus jantan tumbuh dengan cepat, dan hiu paus betina tumbuh lebih lama. Namun, SciTechDaily mengatakan akhirnya yang betina menyalip jantan dan mencapai panjang dewasa rata-rata 14 meter.
"Hiu paus telah dilaporkan memiliki panjang hingga 18 meter. Itu benar-benar besar, kira-kira seukuran bendy bus (bus gandeng) di jalan perkotaan," ucap Meekan.
Walau akhirnya menjadi sangat besar, mereka membutuhkan waktu lama untuk tumbuh. "Hanya sekitar 20 cm atau 30 cm setahun," tambah Meekan.
Baca juga:
Meekan mengklaim studinya memberikan bukti baru dan pertama bahwa hiu paus jantan dan betina tumbuh pada tingkat berbeda.
Sebelumnya, para peneliti harus mengandalkan perkiraan pertumbuhan dan usia dengan mengambil tulang belakang hiu mati yang terdampar di pantai atau terbunuh oleh perikanan.

"Sampel sangat terbatas dan tidak mencakup berbagai ukuran hewan yang sangat luas, itu juga upaya yang membingungkan untuk menghasilkan perkiraan pola pertumbuhan yang andal," ucap Meekan.
Selain menemukan tingkat pertumbuhan paus jantan dan betina, Meekan dan tim juga menemukan bahwa hiu paus betina sangat luar biasa karena mereka memiliki banyak anak, hingga 300 anak sekaligus.
"Itu jumlah yang luar biasa, kebanyakan hiu hanya memiliki antara dua dan selusin. Bisa jadi hiu paus betina menjadi besar bahkan lebih besar dari yang jantan karena kebutuhan untuk membawa banyak anak," papar Meekan.
Penemuan Meekan dan tim, juga penelitian-penelitian lain yang meneliti mengenai hiu paus sangat penting untuk menjaga spesies ini.
"Jika memakan waktu bertahun-tahun agar hewan-hewan ini menjadi dewasa, ada banyak ancaman yang dapat membunuh mereka sebelum mereka mendapatkan kesempatan untuk berkembang biak, membuat strategi konservasi untuk hewan-hewan ini menjadi mendesak," tutup Meekan. (lev)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
