Sains

Ikan Terbesar di Dunia Berjenis Kelamin Betina

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 16 Oktober 2020
Ikan Terbesar di Dunia Berjenis Kelamin Betina

Hiu paus, ikan terbesar di laut. (Foto: unsplash/dorographie)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

GIRL power eksis di bawah samudra biru yang dalam. Studi terbaru menemukan bahwa ikan terbesar di dunia bukan berjenis kelamin jantan, tapi betina.

Ikan terbesar di dunia adalah hiu paus (rhincodon typus), dikenal juga sebagai gentle giants karena kebanyakan mereka hanya makan ikan-ikan kecil dan plankton. Tenang, ikan ini tidak menimbulkan ancaman bagi manusia.

Baca juga:

Siripnya Sepanjang Manusia, Ini Ukuran Hiu Megalodon Sebenarnya

Mark Meekan, ahli biologi kelautan Institut Ilmu Kelautan Australia, memimpin penelitian mengenai hiu paus melacak pertumbuhan 54 hiu paus selama 10 tahun dari 2009 hingga 2019.

Penelitian dilakukan di Ningaloo Reef yang luas di lepas pantai barat Australia. Ini adalah tempat ratusan ikan langka yang berenang lambat bermigrasi setiap tahun, demikian mengutip Reuters.

Mark Meekan dengan seekor hiu paus dalam proses penelitiannya. (Foto: twitter/@MarkMeekan)

Melansir laman Sci News, peneliti merekam lebih dari 1.000 pengukuran hiu paus menggunakan kamera video stereo. "Cara kerjanya sama seperti mata kita, jadi kamu dapat mengkalibrasi dua rekaman video dan mendapatkan pengukuran hiu yang sangat akurat," jelas Brett Taylor, ilmuwan kelautan di Institut Ilmu Kelautan Australia di Universitas Australia Barat.

Meekan dan timnya menemukan hiu paus jantan tumbuh dengan cepat, dan hiu paus betina tumbuh lebih lama. Namun, SciTechDaily mengatakan akhirnya yang betina menyalip jantan dan mencapai panjang dewasa rata-rata 14 meter.

"Hiu paus telah dilaporkan memiliki panjang hingga 18 meter. Itu benar-benar besar, kira-kira seukuran bendy bus (bus gandeng) di jalan perkotaan," ucap Meekan.

Walau akhirnya menjadi sangat besar, mereka membutuhkan waktu lama untuk tumbuh. "Hanya sekitar 20 cm atau 30 cm setahun," tambah Meekan.

Baca juga:

Hiu Putih Besar Menjadi Alasan Punahnya Hiu Megalodon

Meekan mengklaim studinya memberikan bukti baru dan pertama bahwa hiu paus jantan dan betina tumbuh pada tingkat berbeda.

Sebelumnya, para peneliti harus mengandalkan perkiraan pertumbuhan dan usia dengan mengambil tulang belakang hiu mati yang terdampar di pantai atau terbunuh oleh perikanan.

Hiu paus jantan dan betinta tumbuh pada tingkat berbeda (Foto: Pexels/Glenda)

"Sampel sangat terbatas dan tidak mencakup berbagai ukuran hewan yang sangat luas, itu juga upaya yang membingungkan untuk menghasilkan perkiraan pola pertumbuhan yang andal," ucap Meekan.

Selain menemukan tingkat pertumbuhan paus jantan dan betina, Meekan dan tim juga menemukan bahwa hiu paus betina sangat luar biasa karena mereka memiliki banyak anak, hingga 300 anak sekaligus.

"Itu jumlah yang luar biasa, kebanyakan hiu hanya memiliki antara dua dan selusin. Bisa jadi hiu paus betina menjadi besar bahkan lebih besar dari yang jantan karena kebutuhan untuk membawa banyak anak," papar Meekan.

Penemuan Meekan dan tim, juga penelitian-penelitian lain yang meneliti mengenai hiu paus sangat penting untuk menjaga spesies ini.

"Jika memakan waktu bertahun-tahun agar hewan-hewan ini menjadi dewasa, ada banyak ancaman yang dapat membunuh mereka sebelum mereka mendapatkan kesempatan untuk berkembang biak, membuat strategi konservasi untuk hewan-hewan ini menjadi mendesak," tutup Meekan. (lev)

Baca juga:

Ilmuwan Temukan Hewan Pertama di Dunia yang Tidak Bernapas

#Sains #Hewan Laut #Ikan Hiu
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Indonesia
Sea World Ancol Rayakan Ulang Tahun ke-33, Hadirkan Hiu Berjalan Halmahera
Spesies hiu endemik dari Maluku Utara ini kini berstatus 'Hampir Terancam' menurut IUCN.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
Sea World Ancol Rayakan Ulang Tahun ke-33, Hadirkan Hiu Berjalan Halmahera
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan