Ibu Hamil Boleh Mudik, Tapi Ingat Persiapan Ini Yang Harus Dilakukan


Ilustrasi ibu hamil (Antara/Pixabay)
MerahPutih.com - Pemerintah menegaskan, masyarakat yang akan melakukan mudik pada libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini mencapai 190 juta orang atau naik 56 persen dibandingkan tahun 2023. Kepadatan ini, membuat risiko mudik meningkat.
Bagi warga yang tengah hamil, boleh melakukan perjalanan mudik, namun harus mempersiapkan beberapa hal salah satunya memeriksakan diri dan kondisi janin sebelum pergi mudik.
Baca juga:
Pengelola SPBU Diingatkan Tidak Cari Untung Lewat Kecurangan saat Arus Mudik 2024
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pusat Pertamina Erwinsyah H. Harahap mengingatkan, ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan terhadap janinnya sebelum melakukan perjalanan.
"Dilihat kondisi perkembangan janin apakah ada kelainan atau enggak, dari plasenta ibu, sering kontraksi atau tidak, karena pada perjalanan yang tidak dianjurkan ibu yang pendarahan," katanya.
Ibu hamil yang sering mengalami kontraksi berisiko bayi lahir prematur. Maka itu disarankan oleh dokter pada kondisi ini ibu hamil tidak melakukan perjalanan karena ditakutkan dalam perjalanan bisa terjadi kelahiran prematur.
Kondisi lain yang perlu diperhatikan sebelum melakukan mudik adalah melihat kondisi bayi jika ada keadaan yang kurang baik karena air ketuban ibu yang kurang.
Ia menegaskan, kondisi kurangnya air ketuban karena ibu kurang cairan, maka itu dokter menyarankan untuk menghindari perjalanan jauh jika menemukan kondisi tersebut.
Erwinsyah mengatakan, pertimbangkan jarak tempuh perjalanan ke kota tujuan. Biasanya ibu hamil harus istirahat setiap dua jam sekali untuk buang air kecil atau meluruskan kaki agar tidak kram.
"Kemudian tahu rest area di mana saja area yang bisa berhenti, karena pada saat nggak tahu tapi ingin buang air kecil tidak menemukan rest area itu akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi ibu, jadi ibu harus tahu," kata Erwinsyah.
Ia menyampaikan penting untuk mempersiapkan makanan dan camilan selama ibu melakukan perjalanan jauh.
"Konsumsi makanan protein tinggi, rendah lemak dan karbohidrat sesuai berat badan ibu agar tidak berlebihan," katanya. (*)
Baca juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
