HUT ke-74 Bhayangkara, Polri Masih Kental dengan Stigma Kriminalisasi Rakyat

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 30 Juni 2020
HUT ke-74 Bhayangkara, Polri Masih Kental dengan Stigma Kriminalisasi Rakyat

Ilustrasi polisi. Foto: NTMC Polri

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Kepolisian Republik Indonesia akan memperingati usianya yang ke-74 tahun. Keberadaan Polri di Indonesia sepanjang 74 tahun ini tentu penuh dinamika.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai, Polri tentu tidak bisa berpuas diri karena berbagai catatan yang menuntut Polri untuk terus berbenah dan mencapai hasil yang terbaik harus dicermati.

Baca Juga

Jokowi Marah Ancam Reshuffle Dianggap Refleksi Kecewa ke Diri Sendiri

Ia mencontohkan, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pada awal tahun 2020 membeberkan catatan negatif yang harus dicermati oleh Polri.

Berdasarkan catatan YLBHI, selama 2019 tercatat telah terjadi sebanyak 53 kasus pelanggaran kemerdekaan berekspresi dan 32 kasus pelanggaran kemerdekaan berkumpul dan dua kasus pelanggaran kemerdekaan berserikat.

Modus pelanggaran tersebut di antaranya kriminalisasi, penghalangan kegiatan, razia, dan pembubaran paksa kegiatan. YLBHI menyebutkan bahwa modus kriminalisasi itu dilakukan mulai dari penangkapan sewenang-wenang, pemeriksaan, sampai dengan menjadikan tersangka atau terdakwa.

Stanislaus Riyanta

"Merujuk dari data YLBHI tersebut maka, Polri perlu memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat terutama terkait dengan kegiatan unjuk rasa," kata Stanislaus kepada MerahPutih.com di Jakarta, Selasa (30/6).

"Meskipun berbagai langkah-langkah humanis dan persuasif terus dilakukan, namun catatan dari YLBHI tersebut sebaiknya tetap dicermati sebagai bahan perbaikan," tambah dia.

Stanislaus melihat, tantangan ke dapan bagi Polri sangat berat. Pola kejahatan yang semakin asimetris dan trans nasional menuntut Polri untuk lebih mengembangankan pengetahuan dan ketrampilannya terutama terhadap penguasaan teknologi.

Saat ini berbagai kelompok trans nasional menggunakan teknologi sebagai salah satu alat untuk melakukan kejahatan.

"Tanpa penguasaan teknologi yang baik maka Polri akan kesulitan dalam mencegah, menangani dan mengungkap kejahatan berbasis teknologi," imbuh pengamat intelijen asal Universitas Indonesia ini.

Di sisi lain, peran intelijen bagi Polri perlu ditingkatkan lagi. Pencegahan harus dimaksimalkan daripada penanganan gangguan keamanan. Meskipun nampak menjadi bagian yang kurang populer dibandingan fungsi lainnya, intelijen keamanan harus terus dikembangkan dan dimaksimalkan perannya.

Jika deteksi dini dan cegah dini gangguan keamanan bisa dilakukan, beban Polri dalam menjaga keamanan di negara ini akan lebih ringan.

"Hal inilah yang menjadi dasar bahwa intelijen merupakan garda terdepan bagi Polri yang bertugasnya menjaga keamanan negara Indonesia," terang Stanislaus.

Dalam tugasnya sebagai pengayom masyarakat, Stanislaus meminta Polri harus lebih melebur dan menyatu bersama-sama masyarakat untuk melakukan pencegahan gangguan keamanan.

Dalam hal ini peran pembinaan masyarakat dengan ujung tombak Babinkamtibmas (Bintara Pembina Keamaman dan Ketertiban Masyarakat) harus lebih dikuatkan.

Babinkamtibmas adalah ujung tombak Polri di masyarakat. Masyarakat akan menilai Polri dari citra Babinkamtibmas yang ada di lingkungannya.

Ilustrasi polisi
Ilustrasi polisi. Foto: NTMC Polri

Peran Babinkamtibmas lainnya adalah sebagai pengumpul bahan keterangan intelijen. Keberadaan Babinkamtibmas di tengah masyarakat tentu mampu menyerap banyak hal termasuk fakta-fakta yang bisa menjadi bahan keterangan bagi informasi yang mempunyai nilai intelijen.

"Pembekalan kemampuan intelijen bagi Babinkamtibmas adalah langkah strategis bagi Polri untuk dapat melakukan deteksi dini dan cegah dini gangguan keamanan," ungkap Stanislaus.

Baca Juga

42 Orang Ditangkap karena Terlibat Pengambilan Paksa Jenazah, Tiga Reaktif COVID-19

Polri, lanjut Stanislaus, kini menjadi harapan masyarakat dalam menjaga keamanan di Indonesia. Dengan tantangan yang semakin berat maka Polri harus berbenah.

"Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, penguatan fungsi intelijen, dan bersatunya polisi dengan masyarakat diharapkan dapat menjadi jembatan Polri menuju institusi yang dibanggakan," tutup dia. (Knu)

#HUT Bhayangkara #Stanislaus Riyanta
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Absen di Perayaan HUT ke-79 Polri, Ternyata Jokowi Pilih Pergi Bersama Cucu ke Luar Kota
Meski tak hadir, Jokowi tetap mengucapkan selamat Hari Bhayangkara kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui kiriman karangan bunga.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 02 Juli 2025
Absen di Perayaan HUT ke-79 Polri, Ternyata Jokowi Pilih Pergi Bersama Cucu ke Luar Kota
Indonesia
Sosok ‘Profesor’ Irjen Dadang Hartanto, Komandan Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara yang Diminta ‘Menghadap’ Prabowo
Prabowo meminta Irjen Dadang menghadap dirinya pasca upacara selesai.
Frengky Aruan - Rabu, 02 Juli 2025
Sosok ‘Profesor’ Irjen Dadang Hartanto, Komandan Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara yang Diminta ‘Menghadap’ Prabowo
Indonesia
Hari Bhayangkara ke-79, Polri Angkat Branding Wajah Humanis Tapi Tegas
Trunoyudo menyampaikan bahwa tema “Polri untuk Masyarakat” bukan sekadar semboyan.
Frengky Aruan - Selasa, 01 Juli 2025
Hari Bhayangkara ke-79, Polri Angkat Branding Wajah Humanis Tapi Tegas
Indonesia
SETARA Institute Anggap Polri Jauh dari ‘Sempurna’, Meski Sudah Masuki Usia 79 Tahun
Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri hanya menyentuh angka 48,1 persen.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 01 Juli 2025
SETARA Institute Anggap Polri Jauh dari ‘Sempurna’, Meski Sudah Masuki Usia 79 Tahun
Indonesia
13.438 Preman Ditangkap Dalam Setahun, Mayoritas Pengganggu Iklim Investasi
Kapolri mengatakan Polri terus merefleksikan dedikasi sebagai denyut nadi perjuangan Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 01 Juli 2025
13.438 Preman Ditangkap Dalam Setahun, Mayoritas Pengganggu Iklim Investasi
Berita Foto
Presiden Prabowo Subianto Hadiri Puncak Peringatan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas Jakarta
Presiden Prabowo Subianto (ketiga kiri) didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) menginspeksi pasukan dalam upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 01 Juli 2025
Presiden Prabowo Subianto Hadiri Puncak Peringatan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas Jakarta
Indonesia
Pesan Presiden Prabowo di Peringatan HUT ke-79 Polri: Polisi Harus Rasakan Penderitaan Rakyat
Prabowo juga meminta semua pihak, termasuk Polri, membantu mengelola kekayaan negara.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 01 Juli 2025
Pesan Presiden Prabowo di Peringatan HUT ke-79 Polri: Polisi Harus Rasakan Penderitaan Rakyat
Indonesia
Kunci Sukses Monas Tetap Bersih Selama Pesta Akbar HUT ke-79 Bhayangkara
DLH DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat yang hadir di Monas untuk tetap menjaga ketertiban, kebersihan, dan tidak membuang sampah sembarangan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 01 Juli 2025
Kunci Sukses Monas Tetap Bersih Selama Pesta Akbar HUT ke-79 Bhayangkara
Indonesia
Prabowo Sebut Polisi Selalu Jadi Sasaran dan Ingin Ada yang Merusak
Pidato Presiden Prabowo di HUT ke-79 Polri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 01 Juli 2025
Prabowo Sebut Polisi Selalu Jadi Sasaran dan Ingin Ada yang Merusak
Indonesia
Ini Dia Cara Pemprov DKI Bikin Warga Happy di HUT ke-79 Bhayangkara
Peringatan Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2025 akan dipusatkan di Lapangan Monas, Jakarta
Angga Yudha Pratama - Selasa, 01 Juli 2025
Ini Dia Cara Pemprov DKI Bikin Warga Happy di HUT ke-79 Bhayangkara
Bagikan