Hujan Deras Mulai Sering Turun, PDIP Ajak Rakyat Waspadai La Nina


Pelatihan kebencanaan "Lanina, Fenomena dan Dampaknya" oleh PDIP. (Foto: MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh rakyat Indonesia mulai mewaspadai potensi bencana alam akibat La Nina, yang tanda-tandanya sudah kelihatan dengan seringnya turun hujan deras.
Ketua DPP PDIP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning mengatakan, hari ini, Rabu (27/10) pihaknya melaksanakan pelatihan kebencanaan "Lanina, Fenomena dan Dampaknya", secara offline dan daring.
Acara ini dilakukan mendadak karena diperintahkan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga:
Hadapi Fenomena Ekstrem La Nina, Pemprov DKI Beli Belasan Pompa Mobile
"Karena beliau (Megawati, red) sudah melihat situasi seperti ini. Sudah mendung, tadi pagi saja hujan sangat deras, maka langsung memerintahkan secara mendadak," kata Ribka.
"Kita ingin ada kepedulian kita terhadap rakyat Indonesia untuk mengantisipasi adanya La Nina, fenomena dan dampaknya," tambahnya.
Dan untuk pelatihan ini, yang diundang adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Sosial RI. Semua badan itu saling terkait satu dengan yang lainnya jika menyangkut kebencanaan.
"Hari ini dihadirkan juga Mbak Mensos Tri Rismaharini, supaya nanti terjadi La Nina ini kita bisa berkoordinasi dengan cepat, apa yang bisa kita buat untuk kepentingan rakyat Indonesia yang terdampak La nina dan fenomenanya," kata Ribka.

Di acara itu, Megawati hadir secara virtual. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto hadir langsung untuk membuka bersama Wasekjen Sadarestuwati dan Ketua DPP PDIP Hamka Haq.
Sebagai narasumber pelatihan adalah Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi, Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Hasto Kristiyanto lalu menyebut arti pentingnya para narasumber yang hadir. Mensos Tri Rismaharini sudah bekerja keras untuk membereskan data warga miskin yang faktual dan sebenarnya. PDIP ingin membuktikan bahwa negara hadir melayani warganya yang miskin maupun yang terkena bencana, apapun latar belakang politik maupun suku-agamanya.
"Apapun pilihan politiknya, apapun suku agamanya, ketika mereka miskin atau yang korban bencana, maka negara wajib hadir tanpa membeda-bedakan pilihan politiknya. Itu politik kemanusiaan yang ber-Pancasila ala PDI Perjuangan," kata Hasto.
Begitupun pentingnya peran Basarnas sehingga kepala badan itu, Marsekal Madya Henri Alfiandi diundang. PDIP sedang terus berusaha membangun batalyon petugas partai, yang ketika terjadi bencana, bisa turun bersama Basarnas untuk membantu rakyat.
Baca Juga:
Sistem Drainase Jakarta Miliki Ambang Batas, La Nina Bikin Khawatir Anies
Sementara peran BMKG yang dipimpin Prof Dwikorita Karnawati sangat krusial. Sebab kunci pencegahan dan peringatan atas bencana yang akan menghantam, ada di tangan badan itu.
"BMKG ini memiliki peran yang sangat penting berkaitan dengan early warning system kita terkait dengan bencana," ujar Hasto.
Begitupun dengan BNPB yang dipimpin Letjen Ganip Warsito, sebagai badan yang siap turun membantu semua warga negara yang terkena bencana.
"Banyak sekali yang bisa kita bahas seperti persoalan bagaimana rakyat Indonesia menghadapi kemungkinan terjadinya bencana akibat banjir, tanah longsor, yang sering terjadi," kata Hasto. (Pon)
Baca Juga:
La Nina Menerjang, Hindari Berteduh di Bawah Pohon dan Reklame
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP

Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR

Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota
