HTI: Pembubaran Sangat Tidak Elok

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 08 Mei 2017
HTI: Pembubaran Sangat Tidak Elok

Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto (tengah) saat konpers terkait pembubaran HTI di DPP HTI, Senin (8/5). (MP/Angga Yudha Pratama)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menyesalkan sikap pemerintah yang membubarkan HTI karena dianggap bertentangan dengan NKRI, UUD 1945 dan UU Ormas.

"Sesuai AD/ART bahwa HTI tidak berlawanan dengan UU Ormas dan ini tidak tepat dilakukan. Bagaimana HTI bisa dikatakan anti-Pancasila karena langkah dasar ajaran HTI adalah dakwah yang diajarkan dalam Islam," ujar Ismail di DPP HTI, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/5).

Ismail menegaskan, HTI merupakan organisasi resmi yang berbadan hukum. Selama lebih dari 20 tahun, HTI secara legal dan tertib melakukan dakwah dengan tidak berbenturan hukum.

Dakwah itu karena Indonesia dianggap banyak permasalahan. HTI mencoba untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan bangsa. HTI terdorong untuk mengambil peran dalam menyelamatkan Indonesia melalui jalan dakwah.

"Dakwah HTI murni dakwah berbasis ajaran Islam. Sungguh tidak tepat apabila pemerintah mengambil langkah pembubaran HTI," kata Ismail.

Ismail menegaskan, HTI merupakan kelompok dakwah yang bergerak mengajarkan agama Islam. "Dan HTI merupakan solusi menghadapi berbagai masalah di negeri ini," katanya.

Seharusnya, sesuai UU Ormas, pemerintah sudah semestinya memberikan peringatan 1, 2 dan 3 jika ada ormas dianggap bertentangan dengan NKRI.

"Pembubaran HTI sangat tidak elok dan mencederai kebebasan anak bangsa," tukas Ismail.

Ismail menegaskan, pemerintah tak bisa membubarkan HTI hanya dengan pidato. "Harus lewat jalur pengadilan dan ini merupakan langkah kezaliman dan anti-Islam," ucap Ismail.‎ (Ayp)

Baca juga berita terkait Hizbu Tahrir Indonesia dalam artikel: Hizbut Tahrir, Lahir Dari Perjuangan Untuk Palestina

#Hizbut Tahrir #HTI #NKRI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu
Prabowo yakin Indonesia bisa tumbuh kuat jika bersih dari korupsi, manipulasi, dan penipuan
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu
Indonesia
Rindu Keluarga, Bos OPM Yeremias Foumair Pilih Kembali Setia ke NKRI
Yeremias selalu dihantui rasa takut, khawatir, dan penuh penderitaan saat hidup di tengah hutan sebagai OPM.
Wisnu Cipto - Kamis, 15 Mei 2025
Rindu Keluarga,  Bos OPM Yeremias Foumair Pilih Kembali Setia ke NKRI
Indonesia
Mosi Integral Natsir Jadi Pertimbangan Jadikan 3 April Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia
Natsir mengajukan mosi yang bertujuan untuk mengusulkan agar negara-negara bagian dalam RIS kembali bersatu menjadi NKRI.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 20 April 2025
Mosi Integral Natsir Jadi Pertimbangan Jadikan 3 April Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia
Kapolri Ajak Eks Jamaah Islamiyah Wujudkan Indonesia Emas 2045
Hampir 45 kali melaksanakan kegiatan pertemuan ini bersama eks JI
Angga Yudha Pratama - Minggu, 22 Desember 2024
Kapolri Ajak Eks Jamaah Islamiyah Wujudkan Indonesia Emas 2045
Indonesia
Kini Indonesia Total Punya 17.380 Pulau, Ini Tren Pertambahannya Sejak 2020
Republik Indonesia kini total tercatat memiliki 17.380 pulau berdasarkan data resmi terbaru Badan Informasi Geospasial (BIG) hingga Desember 2024.
Wisnu Cipto - Kamis, 12 Desember 2024
Kini Indonesia Total Punya 17.380 Pulau, Ini Tren Pertambahannya Sejak 2020
Indonesia
8 Pos Lintas Batas Negara Terpadu Maritim Dibangun Pada Tahun Ini
Dari hasil paparan dalam rapat, Kisdiyanto menyebut ada tiga dari 11 PLBN yang perlu dievaluasi lebih lanjut. Tiga PLBN itu, PLBN Long Midang, PLBN Sei Kelik, dan PLBN Oepoli.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 Januari 2024
8 Pos Lintas Batas Negara Terpadu Maritim Dibangun Pada Tahun Ini
Bagikan