Hoaks Perlambat Pemulihan Setelah Gempa Majene


Tim SAR Unhas melakukan pencarian korban gempa di Sulbar. ANTARA/HO
MerahPutih.com - Gempa yang melululantakkan kawasan Majene, Sulawesi Barat dibarengi isu bakal terjadi tsunami. Warga pun dibuat resah dengan kabar itu.
Karo Ops Polda Sulawesi Barat Kombes Muhammad Helmi meminta masyarakat untuk tidak panik.
Terutama dengan adanya informasi tidak bertanggung jawab atau berita hoaks yang banyak muncul di media sosial terkait dengan gempa yang menimbulkan tsunami.
Baca Juga:
Dengan adanya dua kejadian gempa besar berturut-turut, muncul analisa-analisa di televisi kemudian berkembang menjadi hoaks-hoaks di sosial media.
"Ini yang menyebabkan masyarakat Kabupaten Mamuju banyak terpengaruh dengan informasi tersebut,” kata Helmi dalam keterangannya, Selasa (19/1).
Helmi mengatakan bahwa dengan munculnya kekhawatiran pada masyarakat dapat memperlambat pemulihan normalisasi kehidupan masyarakat Sulawesi Barat.
Untuk itu, dia menekankan pentingnya masyarakat diberikan informasi yang benar untuk menepis informasi-informasi salah dan dapat menyebabkan kekhawatiran berlebihan.

Helmi juga mengupayakan untuk meyakinkan pengusaha retail yang ada di Sulawesi Barat untuk kembali beroperasi dengan harapan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Saat ini sudah ada dua unit toko yang telah beroperasi, tentunya di tahap awal ini pihak kepolisian memberikan penjagaan dengan menurunkan 8 personel di masing-masing tempat," ujar Helmi.
Untuk mengantisipasi tindakan penjarahan agar tidak terulang kembali, Kepolisian Daerah Sulawesi Barat juga telah mengambil langkah-langkah terkait dengan pendistribusian logistik.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah dari berbagai instansi maupun swadaya masyarakat yang telah masuk langsung didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan dengan lebih memperhatikan pada sisi keamanan.
Baca Juga:
Kapolda Sulawesi Barat Irjen Eko Budi Sampurno menyebut, satu unit rumah terkena longsor dan hingga Senin (18/1) sore masih terdapat 3 korban yang masih belum ditemukan.
Satu unit eskavator dikerahkan untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban.
“Ada satu rumah yang terkena longsor di Bukit Meikarta, Kabupaten Mamuju ini masih dalam rangka pencarian,” ujarnya.
Penanganan lokasi longsor terus dilakukan dengan melibatkan dari berbagai pihak, antara lain Basarnas, Brimob Sulawesi Selatan, Brimob Sulawesi Barat, serta bantuan dari PMI Bone. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6

Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada

Setelah 'Tepuk Sakinah' Terbitlah 'Tepuk Gempa' dari BMKG, Berikut Lirik Lengkapnya

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina

Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik

Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak

Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
