Hoaks Marak di Medsos, Ketua MPR Sentil Kemenkominfo

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 22 April 2020
Hoaks Marak di Medsos, Ketua MPR Sentil Kemenkominfo

Ketua Majelis Permusyawarakatan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo. Foto: ANTARA

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua Majelis Permusyawarakatan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menyebut, maraknya hoaks seputar COVID-19 masih banyak beredar bahkan meluas terutama melalui media sosial, akibat minimnya ataupun ketidakjelasan informasi dari otoritas yang berwenang.

Menurut Bamsoet, Kemenkominfo perlu memperkuat sinergi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Polri dan platform digital untuk terus memantau kabar bohong. yang beredar di masyarakat.

Baca Juga

#HOAKS/FAKTA: 24 Pasien Positif COVID-19 Kabur dari UGD Puskesmas Tanjung Priok

"Harus meningkatkan pengawasan dengan melakukan patroli cyber dan menerapkan pemblokiran pada setiap akun yang terbukti melakukan penyebaran hoaks," jelas Bamsoet dalam keteranganya, Rabu (22/4).

Politisi Partai Golkar itu menyebut pemerintah harus lebih aktif memberikan informasi yang benar dan transparan.

"Termasuk memverifikasi kabar hoaks yang beredar di masyarakat, guna membangun kepercayaan publik," jelasnya

Hoas
Ilustrasi hoaks

Bamsoet juga mendesak pemerintah memperbaiki pola komunikasi publik dengan lebih intens mengedukasi masyarakat mengenai informasi corona serta menjaga komunikasi publik yang komprehensif.

"Sehingga efektif dalam mengantisipasi hoaks yang beredar;" terang Bamsoet.

Ia juga berharap masyarakat hanya mengakses informasi perihal penanganan COVID-19 pada situs resmi milik pemerintah (www.covid19.go.id dan www.covid19.kemkes.go.id), sebagai sumber informasi yang valid dan akurat.

Selama pandemi virus corona melanda tanah air, Polri terus melakukan patroli siber untuk menindak berita hoax hingga ujaran kebencian terkait penyebaran virus corona.

Direktorat Cyber Bareskrim dan Polda jajaran telah menangani 96 kasus hoax, ujaran kebencian termasuk pula penghinaan pada pejabat negara.

"Total kami tangani 96 kasus hoaks. Polda yang paling banyak menangani yakni Polda Metro Jaya dan Polda Jatim masing-masing menangani 12 kasus," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Argo Yuwono dalam keterangannya di Bareskrim Polri, Selasa (21/8).

Sisanya ‎Polda Riau menangani 9 kasus, Polda Jawa Barat dan Direktorat Cyber Bareskrim Polri juga menangani 6 kasus. 69 kasus lainnya ditangani oleh Polda jajaran.

Terkait motif para pelaku menyebarkan berita hoaks, diungkap Argo karena hanya iseng dan bercanda semata. Namun ada pula yang melakukan itu karena tidak puas dengan kerja pemerintah.

Baca Juga

#HOAKS/FAKTA: Mesin ATM Sumber Penularan Virus Corona Tertinggi?

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat pasal berlapis yakni Pasal 45 A UU ITE dengan ancaman pidana 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.

Dikenakan pula Pasal 14 dan 15 UU No 1 tahun 1946 den‎gan ancaman ppidana 10 tahun penjara dan Pasal 16 UU No 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. (Knu)

#Bambang Soesatyo ##HOAKS/FAKTA #Penyebar Hoaks
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
PBB menemukan anggota dewan terlibat dalam korupsi.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
BEM UI tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
emerintah Malaysia menyebut persoalan Ambalat akan diselesaikan melalui jalur diplomatik, hukum, dan teknis forum penetapan batas maritim.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat Karena Tak Bisa Membubarkan DPR
Unggahan dengan narasi Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat telah mendapatkan sekitar 73.600 tanda suka, 2.500-an komentar, dan dibagikan ulang 2.200-an ribu kali.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat Karena Tak Bisa Membubarkan DPR
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Berikan Bansos Tahap 3 Sebesar Rp 7 Juta untuk Setiap Rakyat Indonesia
Bansos ini disebut-sebut akan dibagikan sesuai dengan nomor induk kependudukan (NIK).
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Berikan Bansos Tahap 3 Sebesar Rp 7 Juta untuk Setiap Rakyat Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
Sebuah unggahan sempat beredar di TikTok berisi video dengan narasi 'Rumah Roy Suryo Dibakar Massa'
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia untuk Bekerja di Jepang
Unggahan video tentang Presiden pindahkan TKI Malaysia ke Jepang, tak menyebutkan alasan dan kapan kebijakan tersebut diberlakukan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia untuk Bekerja di Jepang
Indonesia
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Menurut Kapuspen TNI, Brigjen Freddy Ardianzah, konten-konten menyesatkan itu sengaja digoreng untuk mendiskreditkan TNI sekaligus memecah belah soliditas TNI dan Polri.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Bagikan