[Hoaks atau Fakta]: MUI Keluarkan Seruan Hati-hati Lakukan Rapid Test COVID-19
Tes COVID-19 di Suramadu, Surabaya, Jatim. (Foto: Budi Lentera)
MerahPutih.com - Akun Facebook Ghofartrans Ghofar (fb.com/ghofartrans.ghofar) pada 16 Juni 2021 mengunggah sebuah gambar surat dengan kop Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang isinya seruan agar para ulama dan kiai berhati-hati dengan rencana Rapid Test Covid-19 dengan narasi sebagai berikut:
"Tolong di sebarluaskan pada sedulur” dan teman” kita semua agar tidak ada lagi yg kena korban yg namanya korola,semua itu adalah modus untuk kepentingan pribadi negara lain"
Isi surat selengkapnya di bagian CATATAN
Sumber: https://bit.ly/3AemIL3 (Arsip)
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: Sinar X TV Tabung Bisa Membunuh Virus
FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran Mafindo, adanya gambar surat dengan kop Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang isinya seruan agar para ulama dan kiai berhati-hati dengan rencana Rapid Test Covid-19 adalah konten palsu.
Faktanya, gambar ini merupakan hoaks lama beredar kembali. Pada 24 Mei 2020 Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid menegaskan seruan tersebut ialah hoaks atau berita bohong.
Pada 25 Mei 2020, gambar yang sama sudah pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] Surat “Seruan Siaga 1” Majelis Ulama Indonesia yang terbit disitus turnbackhoax.id.
Dilansir dari artikel ini, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid menegaskan seruan tersebut ialah hoaks atau berita bohong. Dia menjelaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan pengumuman tersebut.
“Itu pasti hoaks, karena MUI tdk pernah mengeluarkan pemberitahuan seperti itu,” kata Zainut saat dihubungi merdekacom, Minggu (24 Mei 2020).
Dia juga menjelaskan surat tersebut tidak sesuai dengan kop standar MUI. Serta tutur bahasanya pun tidak sesuai standar MUI.
Selain itu, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Informasi dan Komunikasi, Amirsyah Tambunan mengatakan seruan itu adalah hoaks.
"Itu berita hoaks yang sangat tidak masuk akal,” kata Amirsyah kepada Tempo, Ahad malam, 24 Mei 2020."
KESIMPULAN
Hoaks lama beredar kembali. Pada 24 Mei 2020 Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid menegaskan seruan tersebut ialah hoaks atau berita bohong. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Parasetamol Mengandung Virus Paling Berbahaya di Dunia
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Dirut BPJS Kesehatan Minta Prabowo ‘Restui’ Penaikan Tarif Iuran 50 Persen
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Bagikan Bansos Rp 50 Juta Akhir Tahun ini untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri ESDM Bahlil Lelang Gunung Lawu untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Korban Banjir dan Longsor di Sumatra Capai 753 Jiwa, MUI: Mereka Mati Syahid
[HOAKS atau FAKTA]: Dunia Tetapkan Status Bencana Internasional untuk Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Efek Banjir Sumatra Barat, Ikan Hiu Sampai Masuk ke Pemukiman Warga di Padang
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Tak Tetapkan Status ‘Bencana Nasional’ di Sumatra karena Bukan Bagian dari Wilayah Jawa
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Larang Jokowi Pergi ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Bantuan Sembako Selain Uang untuk Membeli Perlengkapan Sekolah