[Hoaks atau Fakta]: Erick Thohir Ungkap Ada Chip Dalam Vaksin COVID-19
Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Beredar sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @Humic19 yang mengatakan bahwa Erick Thohir mengungkap adanya chip dalam vaksin COVID-19.
“Eric Tohir Dengan Sangat Terbuka Menjelaskan Ttg Chip Yg Ada Dalam Vaksin Covid-19
Setelah Disuntik Vaksin Akan Dikontrol Seumur Hidup?”
Twitter
https://archive.fo/yF6Wi
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: Pembatalan Haji Karena Indonesia Belum Bayar Tagihan
FAKTA
Setelah Tim Mafindo melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Video yang diunggah merupakan hasil suntingan dari video wawancara oleh CBN News dengan Jay Walker, CEO dari Apiject Systems dan sama sekali tidak ada sosok Erick Thohir.
Isi dari wawancara dalam video tersebut menceritakan bagaimana kerjasama yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertahanan AS dengan perusahaan swasta AS yakni Apiject Systems of America dalam distribusi vaksin COVID-19 bagi warga Amerika Serikat.
Kerjasama ini dilakukan untuk memudahkan petugas pelayanan kesehatan AS dalam proses vaksinasi dengan menyertakan chip Radio-frequency Identification (RFID) yang berisi nomor seri dalam setiap dosis vaksin untuk membantu mengetahui di mana lokasi pemberian vaksin, tanggal kadaluarsa vaksin, dan untuk memastikan keaslian dari vaksin.
Sehingga, pemasangan chip RFID yang ada di dosis vaksin tidak diperuntukkan untuk melacak ataupun mengontrol penerima vaksin, seperti yang disampaikan oleh Direktur Hubungan Media Apiject Systems yakni Steven Hofman kepada laman berita USA Today.
“By scanning the chip on a cellphone app, the chip will transmit information about the drug’s expiration date and that it is not a counterfeit product, the chip will also transmit the location of the injectable’s use so that public health officials can monitor use numbers in a given geographic area, particularly hot spots or medical facilities. No personal information on the patient being injected is gathered by the chip or the cellphone app” ucap Steven Hofman.
Selain itu, pada saat wawancara dilakukan, pemasangan chip RFID dalam dosis vaksin belum diputuskan oleh pemerintah AS. Sehingga pemasangan chip RFID dalam dosis vaksin bersifat opsional.
KESIMPULAN
Dengan demikian, unggahan video oleh akun Twitter @Humic19 tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau content yang menyesatkan.
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: Minum Berlebih Bahayakan Ginjal
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Kesal Rapat DPR Bahas Bencana Alam Sudah Habiskan Anggaran Rp 20 Miliar
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
[HOAKS atau FAKTA ]: Menkeu Purbaya Usulkan Gaji Guru Setara Anggota DPR