HNSI Imbau Nelayan Batubara Tak Melaut

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Sabtu, 30 Desember 2017
HNSI Imbau Nelayan Batubara Tak Melaut

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara mengingatkan kepada nelayan tradisional di Kabupaten Batubara, agar tidak tergesa-gesa melaut karena masih terjadi angin kencang.

Wakil Ketua DPD HNSI Sumut Nazli mengatakan, saat ini cuaca ekstrem belum juga berakhir di wilayah pantai timur Sumatera.

Sehubungan dengan itu, menurut dia, para nelayan kecil di Batubara dapat mengurungkan niat mereka untuk sementara waktu pergi menangkap ikan di laut.

"Ini demi keselamatan nelayan tersebut, agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita ingini terhadap mereka," kata Nazli seperti dikutip dari Antara di Medan, Sabtu (30/12).

Ia mengatakan, sebelumnya dua dua nelayan tradisional Rajali (40) dan Iwan warga Dusun IV, Desa Paluh Baji, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang dihantam badai di perairan Selat Malaka dan mereka terdampar di daerah Dumai, Provinsi Riau.

Peristiwa yang seperti itu, diharapkan tidak terulang lagi terhadap nelayan Batubara dan hal tersebut dapat membahayakan keselamatan di laut.

"Mari kita jadikan, peristiwa yang dialami nelayan Delisedang pengalaman yang sangat berharga dan ke depan diharapkan tidak terulang lagi," katanya.

Nazli mengatakan, nelayan Batubara juga harus mematuhi imbauan yang disampaikan pemerintah melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan yang mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem.

Imbauan tersebut adalah untuk kepentingan nelayan yang ada di wilayah Sumatera Utara dan diharapkan tidak menganggapnya sebagai hal yang sepele.

"Kita berharap pada tahun pengunjung 2017 ini, tidak ada nelayan Sumut dan nelayan Batubara yang mengalami peristiwa kecelakaan di laut akibat cuaca ektrem," katanya.

Sebelumnya, nelayan tradisional di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara tidak melaut dalam beberapa hari terakhir akibat angin kencang dan cuaca ekstrem.

"Sudah satu minggu ini kami tidak ke laut, anginnya kencang sekali," kata Ramli Harun, nelayan Kabupaten Batubara.

Menurut Ramli, angin kencang tersebut sering diiringi hujan lebat yang menyebabkan terbatasnya jangkauan penglihatan nelayan ketika berada di laut.

Namun, yang dikhawatirkan nelayan bukan hujan lebat yang dapat diatasi nelayan dengan menggunakan mantel, terpal, atau tenda penutup mesin perahu.

Faktor yang ditakutkan nelayan adalah angin kencang yang selalu menyebabkan munculnya ombak besar yang dapat mengancam keselamatan jiwa nelayan. (*)

# Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) #Nelayan Tidak Melaut #Nelayan Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Pastikan Nelayan Terdampak Pembangunan Pagar Beton Cilincing Terdata dan Mendapatkan Kompensasi Tepat Sasaran
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo juga memastikan nasib para nelayan akan tetap diperhatikan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Pemprov DKI Pastikan Nelayan Terdampak Pembangunan Pagar Beton Cilincing Terdata dan Mendapatkan Kompensasi Tepat Sasaran
Indonesia
Ditjen AHU Pastikan tak akan Ikut Campur Konflik Dualisme HNSI
Ditjen AHU diperintahkan agar menjadi fasilitator untuk menyelesaikan konflik dualisme HNSI.
Dwi Astarini - Selasa, 29 April 2025
Ditjen AHU Pastikan tak akan Ikut Campur Konflik Dualisme HNSI
Indonesia
Eks Menteri KKP Khawatir Kebijakan Pemutihan Utang Malah Bikin Petani-Nelayan Malas
Rokhmin mengungkapkan fakta di lapangan menunjukkan tidak mudah bagi para petani, nelayan dan UMKM untuk mendapatkan akses kredit perbankan.
Wisnu Cipto - Rabu, 06 November 2024
Eks Menteri KKP Khawatir Kebijakan Pemutihan Utang Malah Bikin Petani-Nelayan Malas
Indonesia
15 Nelayan Indonesia Masih Ditahan di Darwin Australia
Otoritas Australia sebelumnya menangkap dua kapal nelayan asal Merauke, Papua Selatan, karena memasuki wilayah Australia
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Juli 2024
15 Nelayan Indonesia Masih Ditahan di Darwin Australia
Indonesia
15 Nelayan Indonesia Ditangkap Otoritas Australia
Konsulat RI di Darwin saat ini sedang menangani kasus 15 nelayan asal Merauke yang ditangkap otoritas Australia.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 27 Juni 2024
15 Nelayan Indonesia Ditangkap Otoritas Australia
Indonesia
Angin Kencang Bikin 6 Nelayan Bengkalis Lewati Batas Negara Malaysia
Sebanyak enam nelayan yaitu lima warga Desa Muntai dan seorang warga Desa Kembung Baru pergi menangkap ikan di Perairan Laut Muntai yang berbatasan langsung dengan Selat Melaka.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 Juni 2024
Angin Kencang Bikin 6 Nelayan Bengkalis Lewati Batas Negara Malaysia
Berita Foto
Melihat Kemegahan Pelabuhan Muara Baru di Pesisir Jakarta
Deretan perahu nelayan tradisional bersandar di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Penjaringanm Jakarta Utara, Minggu (2/6/2024).
Didik Setiawan - Minggu, 02 Juni 2024
Melihat Kemegahan Pelabuhan Muara Baru di Pesisir Jakarta
Indonesia
Australia Pulangkan 35 Nelayan Indonesia Yang langgar Batas
Sejumlah nelayan tersebut dipindahkan dari kapal patroli Australia setelah kurang lebih dua pekan lebih ditangkap.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Mei 2024
 Australia Pulangkan 35 Nelayan Indonesia Yang langgar Batas
Indonesia
Nelayan Rembang Respons Positif Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar-Mahfud
Program penghapusan kredit macet bagi nelayan yang digagas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD disambut baik oleh nelayan di Rembang.
Mula Akmal - Jumat, 05 Januari 2024
Nelayan Rembang Respons Positif Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar-Mahfud
Indonesia
Indonesia Segera Pulangkan Nelayan Sri Lanka
Warga Indonesia mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan kemanusiaan saat melihat ada awak kapal dari Sri Lanka yang membutuhkan pertolongan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 30 Juni 2023
Indonesia Segera Pulangkan Nelayan Sri Lanka
Bagikan